Pengerjaan Akses ke Bandara Kuala Namu Harus Dipercepat

Ilustrasi
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho meminta bantuan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan untuk mempercepat pembangunan akses menuju Bandara Kuala Namu. Hal itu diungkapkan Gubsu kepada Dahlan Iskan saat menghadiri peresmin Medan sebagai Hub keempat perusahaan penerbangan Garuda Indonesia di JW Mariott Hotel Medan, Sabtu (4/5/2013).

Gatot khusus meminta Meneg untuk memperjuangkan percepatan pendanaan jalan arteri dari simpang kayu putih menuju bandara agar menjadi empat jalur sebagaimana rencana. Saat ini jalan yang tersedia masih dua jalur, karena sebelumnya terkendala pembebasan lahan. Namun menurut Gubsu pembebasan lahan sudah rampung, sehingga pembangunan jalan agara dapat disegerakan.

"Mohon percepatan Kuala Namu, khususnya pembangunan jalan arteri juga pembangunan undrerpas dan flyover pada jalur perlintasan kereta api. Mohon dibantu pada rapat kabinet perlu percepatan penganggaran," kata Gubsu dalam sambutannya.

PT Garuda Indonesia Celebration Dinner Hub Medan tersebut dihadiri Meneg BUMN Dahlan Iskan,Wamen Perhubungan Bambang Suhartono, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Sumbar Prof Irwan Prayitno, Gubernur NAD Zaini Abdullah, mewakili Gub Kepri, Kadishub Riau, dewan komisaris PT Garuda , Direktur  Angkasa Pura II. Gubsu berkesenpatan mengulosi para gubernur se Sumatera yang berhadir dan mempromosikan Danau Toba.

Sementara itu Meneg BUMN Dahlan Iskan dalam sambutannya meyakini bahwa Sumatera akan menjadi pulau luar biasa karena semua ada. "Sumatera adalah pulau terbesar ke dua, penduduk sudah cukup berkembang. Bertetangga dengan negara maju, ini menjadi faktor sumatera akan menjadi pulau luar biasa. Namun untuk itu perlu ketersediaan infradtruktur dasar yaitu Listrik, jalan, pelabuhan dan bandara," ujar Dahlan Iskan.

Dia juga menyebutkan Sumut adalah provinsi krisis listrik paling parah di indonesia. "Ini utang saya. Sumsel yg dulu kritis, sekarang kelebihan," ujarnya. Untuk sekesaikan krisis listrik, ujar Dahlan Iskan, menunggu selesai pembangkit di Pangkalan Susu pada  6-8 bulan mendatang. "Sebenarnya kalau Pak Gatot 5 tahun lalu jadi Gubernur, gak ada krisis listrik," ujar Dahlan.

Meneg BUMN juga menjelaskan dalam waktu dekat bandara Silangit akan dikelola BUMN dan diperbesar. Menurutnya sudah tersedia anggaran untuk peningkatan bandara diantaranya penambahan lapisan landasan sebesar  20 cm dan panjang  tambahan 150 meter. Nantinya menurutnya akan ada penerbangan Jakarta -Silangit atau paling tidak Jakarta -Batam-Silangit.

CEO Garuda Indonesia mengatakan pihaknya secara terus menerus melaksanakan pengembangan jaringan/network penerbangannya, dan hal ini juga sejalan dengan program MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia) yang dilaksanakan pemerintah.

Medan merupakan hubungan ke empat setelah Jakarta, Bali dan Makasar. Pembukaan hubungan di Medan ini menurutnya tidak terlepas dari dukungan Garuda Indonesia terhadap program MP3EI, khususnya pengembangan koridor satu, Sumatera melalui peningkatan “konektivitas” antara kota-kota di Sumatera dan kawasan sekitarnya.

Sejalan dengan dengan penetapan Medan sebagai perhubungan ke-4 Garuda Indonesia, mulai bulan April 2013 ini Garuda Indonesia telah membuka tiga rute penerbangan langsung ke Padang, Palembang, Batam sehingga penerbangan Garuda Indonesia dari Medan saat ini sebanyak 14 kali perhari.

"Sebagai kelanjutan pengembangan network yang kami laksanakan, kami juga akan membuka penerbangan “Hub by pass” dari Medan ke delapan kota antara lain : Pekan baru, Makassar, Denpasar, Bandung, Penang, Jeddah, Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, sehingga penerbangan dari Medan akan mencapai 27 penerbangan per hari, diluar penerbangan Citilink," ujarnya.

Rute-rute penerbangan tersebut dilayani setiap hari dengan pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen yang memiliki kapasitas 96 kursi, khususnya untuk melayani penerbangan ke kota-kota yang tidak dapat dijangkau dengan pesawat Boeing 737 yang dioperasikan saat ini.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment