![]() |
TRIO SITORUS |
Darius Lungguk Sitorus yang biasa disingkat DL Sitorus atau cukup DL, adalah yang paling senior di antara ketiga nama di atas. Saat ini, DL sudah tergolong sepuh. Akan tetapi, cengkeraman bisnisnya terus menggeliat di bawah komando dua puteranya; Sihar Sitorus dan Sabar Sitorus.
Kiprah DL di bisnis perkebunan sawit sudah masuk kategori nasional bahkan internasional. Lahan sawitnya membentang luas di sepanjang Pulau Sumatera. Untuk bidang pendidikan dan kesehatan, ia juga tidak kalah. Dari sekolah hingga universitas, di samping mendirikan rumah sakit. Sama halnya di bidang bisnis penyewaan gedung, ia masih nomor wahid, khususnya di kalangan Batak di perantauan seperti Jakarta. Rumah Gorga milik DL Sitorus kini mudah ditemui di setiap sudut Ibu Kota. Maka, tidak perlu menghitung berapa kekayaan DL saat ini. Yang pasti, sudah segunung.
Selanjutnya adalah Martua Sitorus. Dia adalah pemilik PT Wilmar International Limited, sebuah perusahaan yang juga mengelola bisnis perkebunan sawit. Pria ini masih tergolong muda dan lebih banyak menghabiskan waktunya di Singapura dan Malaysia. Sama seperti DL Sitorus, Martua kerap ditorehkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Berapa harta kekayaan Martua? Ah, sudah pasti mencengangkan.
Terakhir, yang juga layak menjadi catatan adalah munculnya nama Labora Sitorus. Pria paruh baya ini pun lagi-lagi mengundang decak kagum terhadap marga Sitorus. Meski berprofesi sebagai seorang polisi, Labora merupakan pengusaha ulung di Papua. Berbeda dengan DL dan Martua, polisi berpangkat Aiptu ini lebih menyukai usaha perkayuan. Ia memasok kebutuhan kayu untuk beberapa daerah di Indonesia. Lantas, kira-kira berapa banyak uang Labora yang hilir mudik di rekeningnya? Wow, bombastis.
Tak Punya Hubungan Satu Sama Lain
Di sinilah menariknya Trio Sitorus. Apakah ketenaran ketiganya adalah sebuah kebetulan belaka? Atau memang karena murni hasil kerja keras? Tidak perlu juga mempersoalkan bagaimana cara mereka meraup triliunan rupiah. Toh, ketiganya bukanlah koruptor dan bukan pula pejabat negara. Kecuali Labora, DL dan Martua adalah sosok pebisnis tulen.
Uniknya lagi, Trio Sitorus yang telah berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia, bisa disebut tidak punya hubungan satu sama lain. Mereka hanyalah tiga orang yang sama-sama bermarga Sitorus. Tidak ada lagi hubungan yang bersinggungan dalam silsilah keluarga dekat.
Kampung halaman ketiganya juga cukup berjauhan. DL Sitorus lahir di Parsambilan, Silaen, Tobasa. Sementara Martua Sitorus lahir di Pematangsiantar, dan Labora Sitorus lahir di Serdang Bedagai. Ketiga daerah ini jelas memiliki karakter yang berbeda-beda. Dengan demikian, Trio Sitorus ini meniti karir dengan cara dan gayanya sendiri-sendiri. Tidak saling membantu atau mungkin saja tidak saling mengenal.
Pertanyaan yang layak diajukan kemudian adalah; kenapa Sitorus bisa sampai pada titik yang sudah selangit itu? Apakah Sitorus memang sudah ditakdirkan mewakili marga-marga Batak sebagai pemilik rupiah paling banyak? Tak mudah menjawab ini. Sebab secara teori, semua manusia berhak dan mempunyai kesempatan mengubah kehidupannya. Lagipula, bukan hanya marga Sitorus yang telah berhasil mencicipi nikmatnya segunung rupiah. Marga-marga lain juga banyak. Bahkan mungkin melebihi kiprah Sitorus, yang pada waktunya pasti akan terungkap. IP
yg aku knl sih DL.sitorus karna kami sempat tinggal di perkebunan sawitnya....
ReplyDeletedan dia pun perna buat acara di gondang di kampun kami TURUNAN DL.sitorus datang kesana karna melihat kuburan nenk moyangnya dan kebetulan kampung km di penuhi marga pane..
dia memang pe bisnis yg harus di contoh..
aku pengen jd seperti dia bisa menguasai perkebunan seluruh sumatra ini..
http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20150825/405/465605/sumbangsih-otonomi-daerah-untuk-kemajuan
ReplyDelete