Mengintip Cafe Batak di Jalan Raya Bogor

Udara dingin mulai menusuk tulang ketika dentuman musik keras menyeruak dari sepetak ruangan di pinggir Jalan Raya Bogor. Suara musik yang didominasi lagu Batak itu adalah pertanda bahwa dunia gemerlap malam para kaum pinggiran, resmi dimulai. Lengkingan suara sang vokalis yang biasanya terdiri dari Trio, terdengar jelas oleh siapa saja yang melintas di jalan raya.

Belakangan, cafe Batak di Jalan Raya Bogor, mulai menjamur. Paling banyak ditemui di sepanjang KM 37 hingga KM 40, tepatnya di wilayah Simpangan Depok hingga mendekati Cibinong. Para pengunjungnya tentu saja mereka yang berkantong setengah tebal, dengan berbagai macam profesi nonformal.

Meski berstatus kaum pinggiran, cafe yang di siang hari bertuliskan ‘Lapo’ di papan namanya itu, dilengkapi juga dengan sound system yang lumayan bagus. Perlu dicatat pula, ruangan yang hanya berukuran lima meter persegi itu, menjadi tempat yang paling sering dikunjungi orang Batak di sekitaran Depok dan Bogor.


Kehadiran cafe tersebut sekaligus menambah deretan banyaknya cafe Batak di kota besar seperti Jakarta. Dari kelas berbintang hingga kelas kaum marhaen. Mereka mudah dijumpai karena tersebar di seluruh pojok kota.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment