![]() |
Pecahan Injil Yudas |
Dari pecahan injil Yudas, tertulis bagaimana Yudas sebenarnya menyerahkan Yesus hingga akhirnya disalibkan Bangsa Romawi. Ternyata, bukan uang yang menjadi tujuannya, namun murni karena keinginan Yesus yang ingin meninggalkan jasad-Nya.
Injil Yudas mengungkap alasan di balik ciuman yang dilakukannya sebelum Yesus diadili dan disalib. Jika Injil lain (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) menyatakan Yudas berkhianat untuk 30 keping perak, Injil Yudas mengungkap Yudas melakukannya atas perintah Yesus, membebaskan roh Yesus dari raga-Nya.
Kesimpulan seperti ini didapatkan para ahli setelah pada 2006 mereka berhasil menemukan adanya goresan tinta tersembunyi di dalam sebuah dokumen kuno. Setelah dilakukan beberapa percobaan, akhirnya diketahui dokumen kuno ini adalah injil Yudas yang sudah lama hilang.
Para ahli mencari kecocokan antara dokumen ini dengan injil Yudas. Hasilnya, berdasarkan penelitian uji karbon, gaya bahasa, dan analisis naskah, kemudian dipastikan ini adalah injil Yudas yang hilang tersebut. Hasil studi tentang Injil Yudas ini dipaparkan dalam American Chemical Society in New Orleans pada Senin (8/4/2013).
Tim ilmuwan yang dipimpin Joseph Barabe dari McCrone Associate di Illinois melakukannya dengan studi tinta pada teks Injil Yudas. Barabe menemukan tinta yang digunakan menulis terdiri dari dua macam, yaitu warna hitam dan coklat yang dicampur. Pencampuran dua macam tinta ini biasa dilakukan di masa lalu.
Untuk tinta hitam, jenis tinta yang digunakan dalam Injil Yudas adalah disebut lamp back. Jenis tinta ini sama dengan jenis tinta yang digunakan pada teks peradaban kuno hingga abad ketiga Masehi. Namun, untuk jenis tinta coklat, Barabe menemui kejanggalan. Tinta coklat merupakan tinta yang kaya besi, disebut irol gall, tetapi miskin belerang. Biasanya, tinta coklat tersebut juga kaya akan sulfur.
Barabe menemukan tantangan untuk mencari apakah tinta coklat sejenis juga digunakan pada dokumen kuno lain. Ia kemudian mempelajari surat pernikahan serta surat tanah yang diterbitkan pada masa Mesir, yang didapatkan dari Museum Louvre.
Hasil studi menunjukkan surat pernikahan dan surat tanah pada masa lalu pun menggunakan tinta iron gall. Dengan demikian, Barabe yakin Injil Yudas memang merupakan naskah kuno, yang berasal dari tahun 280 Masehi.
Studi tinta memang menjadi keahlian Barabe. Lewat studi tinta, Barabe memutuskan apakah teks atau lukisan yang diklaim kuno memang benar-benar kuno. Sebelumnya, mereka berhasil mengungkap naskah "Archaic Mark" yang diklaim kuno ternyata palsu.
IP/Livescience
Koq jd bahas tinta sih gan .?
ReplyDeleteaku pun bingung gan..jangan2 ini tinta hero lagi...
ReplyDeleteTau nih..kok malah tinta yang dibahas mulu.. Huftt
ReplyDelete