Caleg Artis Cuma Pemanis

Desy Ratnasari, Caleg PAN
Kalangan artis yang direkrut sebagai caleg oleh partai politik ditengarai hanya menjadi pemanis untuk menarik dukungan masyarakat.

"Partai pragmatis, hanya mencari cara mudah dan shortcut dalam mencari cara mempopulerkan partai, dan menjadikan kelompok artis sebagai vote getter," ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Gun-Gun Heryanto.

Dia menambahkan, meski masuknya artis ke panggung politik adalah sah karena merupakan hak berpolitik seseorang, namun parpol kerap mengabaikan latar belakang artis yang direkrut saat didistribusikan ke dalam jabatan publik sebagai wakil rakyat.

"Kita banyak melihat minimnya pengalaman dan kapasitas caleg berlatar belakang artis. Sebaiknya jangan terjadi lompatan politik (political jumping) dalam masuknya kelompok selebritis ke DPR," jelas Gun-Gun.

Puluhan selebriti politik di 2014 antara lain, di PPP ada penyanyi dangdut Angel Lelga dan Annisa Khaiarunnisa. PKB dibela Ridho Roma, Vicky Irama dan Dedy Irama. Di Partai Gerindra ada nama Irwansyah, Bella Saphira, Purnomo (atlet lari), Moreno (pembalap) dan M Rahman (petinju).

Artis juga tumplek di PAN, antara lain Anang Hermansyah dan istrinya Ashanti, Yayuk Basuki, Dessy Ratnasari, Ikang Fauzi dan istrinya, Marissa Haque. Di Partai Nasdem lebih tumplek lagi. Mereka antara lain Doni Damara, Jane Shalimar, Mel Sandy, Sawarna, Nil Maizar (mantan pelatih Timnas) dan Ricky Subagdja (atlet bulu tangkis).

Di PDIP ada artis Gus Yusman, Edo Kondologit, Sony Tulung, dan Nico Siahaan. Di Partai Golkar ada Tantowi Yahya dan Nurul Arifin.

Peneliti Pemilu dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto mengatakan, hari ini makin marak partai melakukan perekrutan calon legislatif (caleg) kepada kalangan artis.

Padahal, menurut Toto, dari mayoritas anggota legislatif dari kalangan artis tersebut tidak mampu maksimal menjalankan tugasnya sebagai anggota legoslatif.
Baca juga: Wakil rakyat di Senayan enggan 'blak-blakan' biaya politik Pemilu 2014 dan PAN: Rakyat tidak butuh dibeli, tapi harus didekati, Bro!

“Kalau yang saya perhatikan selama ini mayoritas artis itu tidak mampu memberikan peran yang signifikan, mereka ya hanya menjadi vote getter saja sebenarnya, yang membuat wakil satu partai di Senayan itu DPR dan DPRD itu besar menjadi persentasenya,” ujar Toto di Bakkoel Coffe, Jakarta Pusat, hari ini..

Menjadi legislator dan menjalankan fungsi legislasi membutuhkan kualitas yang mumpuni untuk melahirkan produk kebijakan yang apik. “Untuk kerja-kerja legislatif itu tidak mampu memberikan peran yang baik, mereka terlihat kedodoran dan tidak siap, tidak memahami bagaimana legislasi itu,” imbuh Toto.

SUMBER
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment