![]() |
foto: jarar siahaan |
Mengecat atap sebuah kantor dengan sebuah warna adalah hal lumrah dan wajib untuk membuat kantor itu cantik, artistik, nyaman dan menarik bila dipandang dari jarak pandang jauh dan dekat. Di samping sebagai sarana untuk merawat dan melindungi dari pengaruh hujan dan matahari, cat juga digunakan dalam melengkapi desain sebuah bangunan yang bernilai seni yang tentu saja diharapkan menjadi sebuah ornamen yang artistik. Tetapi cat juga dapat merusak bila penggunaannya bertentangan dengan sebuah nilai. Mungkin dapat dinilai dari berbagai sisi. Seperti nilai akibat perpaduan warna yang tidak seimbang, apalagi bila sudah bertentangan dengan prinsip dan nilai budaya di masyarakat.
Hal ini yang terjadi di Pemerintah Kabupaten Toba Samosir di bawah kepemimpinan Bupati Pandapotan Kasmin Simanjuntak. Pandapotan Kasmin saat ini menjabat sebagai ketua partai berwarna dasar biru, yakni Partai Demokrat Kabupaten Toba Samosir.
Hampir semua proyek pembangunan kantor baru dan RKB (ruang kelas baru) yang dananya dari APBD maupun APBN memakai cat warna biru, mirip warna dasar Partai Demokrat. Tidak diketahui pasti apakah pengecatan seluruh proyek dengan warna dasar biru merupakan perintah Bupati atau pejabat di dinas atau pun tim sukses barangkali, tetapi ganjil rasanya bila hal tersebut terjadi secara kebetulan. Tetapi yang jelas birunisasi bagi gedung kantor dan sekolah ini sepertinya terkoordinir.
Dari pantauan Koran Toba, ada 10 lebih instansi maupun sekolah yang menerima bantuan dana pembangunan yang semua atapnya dicat berwarna biru. Seperti bila kita berkeliling di sekitaran Soposurung dan Simanjalo terlihat beberapa atap kantor terlebih yang baru dibangun semuanya berwarna biru. Antara lain kantor Bupati Tobasa dan atap rumah dinas Bupati yang sedang direnovasi. Kemudian kantor baru Dinas Sosial dan Kantor Dinas Tarukim di Simanjalo, Desa Sianipar Sihail-hail, atap gedung SMK N 1 Balige, tempat parkir Dinas Pendidikan, atap gedung SMP N1 Balige, dan atap gedung dan tembok gedung SMP N2 Balige, atap gedung SD Negeri 174552 dan atap Gedung SDN 173547 di Desa Tambunan Balige.
Kemudian di Kecamatan Laguboti yakni atap gedung Poskesdes di Perum Korpri, Desa Sibarani Nasampulu dan atap gedung SD N 173550 dan atap gedung SMP N1. Diperkirakan masih ada beberapa lagi gedung baru yang belum sempat dikunjungi Koran Toba beratap warna biru.
Di SMP Negeri 2 Soposurung Balige, Setelah atapnya dicat warna biru, kemudian dinding gedung dicat menjadi warna biru. Salah seorang guru yang tidak bersedia disebut namanya memberikan alasan atas warna biru tersebut secara kebetulan, dan kemudian untuk menyeragamkan warna dinding gedung pun dicat menjadi warna biru.
Pernah Koran Toba berbincang dengan salah seorang anggota kontraktor yang sedang memotokopi berkas perusahaannya. Dia mengatakan bahwa itu adalah perintah dari atas. Tidak diketahui pasti apa maksudnya "atas". Tetapi dia kelihatannya enggan untuk mengakuinya. "Ai parenta sian ginjang do i daba, dang boi tolakon, sotung sega iba", katanya.
Demikian juga halnya dengan beberapa politikus kelihatannya enggan untuk memberikan komentarnya. Anggota DPRD Toba Samosir Ir. Viktor Silalahi ketika diminta Koran Toba tanggapannya tentang hal itu tidak berani memberikan komentarnya. Dia sambil mengangkat tangannya seperti minta maaf karena tidak bisa memberikan tanggapannya. "Ulas ma di si," katanya.
Jonggara Manurung dari Partai Gerindra Tobasa kepada Koran Toba menyatakan "no comment" secara berulang-ulang. Dia enggan memberikan komentar karena tidak melihat adanya unsur pelanggaran atau delik pidana.
Tidak demikian halnya dengan Ketua Garda Pemuda Nasdem Kabupaten Toba Samosir, Boy Anthony Simangunsong. Dia tidak setuju dengan cara-cara yang seperti itu. "Kantor Bupati itu bukan milik salah satu partai, tetapi merupakan aset Kabupaten Toba Samosir. Itu namanya politik pengecut. Seharusnya Bapak Pandapotan Kasmin Simanjuntak selaku Bupati yang telah dipercayai masyarakat memimpin pemerintahan kabupaten ini harus menelusuri kebenaran ini. Apakah ini memang perintah bawahannya atau memang ada ulah yang sengaja melempar batu sembunyi tangan atau memang perintah itu dari Bupati sendiri. Saya tidak yakin itu," katanya.
SUMBER
0 komentar:
Post a Comment