CERPEN: ELEGI CINTA MASA LALU

Menjauhlah sayang dari ujung ekor kornea karena saat kau mendekat aku luruh di terpa angin
Satu persatu terurai dalam pecahan cawan di dalam air,  rapuh dan pudar  bagai pelangi tertutup awan
Lalu redup dalam buai angin yang mulai merajut malam,  disini aku mencoba tuk melupakan bayang hadirmu
Pada saat hatiku mulai meredup, goncang dalam lindap lilin dan kau menjadi rintik hujan.


Oleh Pangeran B Pardosi

LELAKI itu kembali menyalakan rokoknya untuk kesekian kalinya sembari menyeruput sisa kopi di gelasnya, sesekali dia menghembuskan nafasnya yang terasa sesak didadanya. Pria itu masih tidak percaya akan berita yang baru didengarnya, berita yang sangat menyayat hatinya dan tiba tiba semua gelap dan lelaki itu pun tertidur.

Februari 2008, pertama kali lelaki yang biasa dipanggil Bismo itu berkenalan dengan seorang gadis yang bernama Nina, perkenalan yang sangat berkesan bagi Bismo dan kesan pertama yang begitu menggoda dari Nina selalu memenuhi angan dan pikiran Bismo untuk lebih mengenal si gadis tersebut. Segala trik dan rayuan pun digelontorkan untuk bisa memikat hati si gadis, dan akhirnya setelah perjuangan dan penantian yang lumayan lama ( 9 bulan) akhirnya si gadis pun menerima cinta Bismo, betapa bahagianya Bismo saat sigadis menganggukkan kepalanya sebagai bentuk pernyataan kata “ Ya” untuk cintanya.

Hari demi hari, bulan berganti bahkan tahun pergantian pun tiba, Bismo dan Nina menjalani kisah cinta mereka dengan penuh setia, berkhayal dan menumpuk impian untuk menjadi sepasang kekasih yang saling mengasihi sampai dipersatukan di altarNYA. Berbagai usaha layaknya orang berpacaran pun dilakukan seperti memperkenalkan anggota keluarga masing masing dengan harapan keluarga menjadi kekuatan untuk mengikat tali kasih mereka.

Seiring berjalannya waktu, perselisihan dan riak riak kebosanan  pun kadang timbul diantara keduanya namun rasa cinta kasih yang teramat kuat di hati Bismo membuatnya selalu mengalah dan kadang terkesan “diatur” oleh si gadis demikian kata sahabat sahabat Bismo yang mengikuti perkembangan cinta mereka.

Menjalani hubungan dengan Nina hingga 3 tahun lamanya menumbuhkan keyakinan di hati Bismo untuk menyampaikan keinginan hatinya untuk mempersunting Nina. Pertemuan dengan orang tua dan kerabat pun dilakukan untuk menyampaikan keinginan dan rencana mereka. Namun sayang…. mungkin karena Nina sudah terbiasa dimanjakan oleh cinta hangat Bismo sehingga terkadang Nina menjadi semena mena dan menganggap remeh akan Bismo...hingga akhirnya dengan hati yang hancur luluh Bismo  memutuskan untuk menutup pintu hatinya terhadap Nina, tepat disaat Nina memutuskan cintanya.

Menjalani hari harinya tanpa kehadiran dan senyum Nina merupakan hari yang sangat menyedihkan dan kesepian yang mengisi relung relung hati Bismo membuat Bismo berupaya kembali untuk merengkuh hati Nina, telepon dan sms pun sering dilakukan Bismo demi meminta Nina mau kembali merajut kasih cinta mereka yang sempat terputus, namun hingga 10 bulan lamanya Nina tak kunjung jua menjawab dan menerima cinta Bismo, hingga akhirnya Bismo berpikir tidak ada gunanya lagi mengharapkan Nina. Bismo pun mencoba membuka pintu hatinya untuk kehadiran gadis lain bernama Nani.

Mendapat kabar bahwa Bismo sudah bersama yang lain ternyata membuat hati Nina terbakar api cemburu hingga Nina pun menemui Bismo, kebetulan saat itu Bismo sedang besuk anak dari kakaknya yang dirawat di salah satu Rumah Sakit di daerah tersebut. Nina pun datang ke RS tersebut dan ikut menjagai anak dari kakak Bismo. Kurang lebih hingga jam 10 malam Nina pun berpamitan ke kakak Bismo untuk pulang dan kakak Bismo pun menganjurkan agar Bismo mengantar Nina pulang karena sudah larut malam.

“ Bismo…kenapa secepat itu kamu memutuskan untuk bersama yang lain?? Padahal aku sengaja mendiamkanmu selama ini hanya untuk menguji cintamu” Siapa nama pacar barumu itu?? “ serbu Nina”.
“ 10 Bulan apakah waktu yang singkat bagimu Nina?? 10 bulan aku selalu memintamu dan mengharapkanmu..tapi apakah pernah sekalipun kamu angkat teleponku? Apakah pernah kamu balas smsku??  Jika sekarang aku bersama Nani itu semua karena saya berpikir tidak ada harapan lagi darimu Nina” balas Bimo.
“ Bismo…maafkan aku yang selama ini cuekin kamu..aku sadar sekarang aku sangat mencintaimu…kumohon padamu mari kita buka lagi lembaran kisah kita…tinggalkan dia!!! “.
“Nina…meskipun dihatiku hingga saat ini masih mencintaimu, namun maaf aku tidak bisa Nina…coba bayangkan posisimu di posisi Nani sekarang..bagaimana perasaannya saat tahu bahwa aku tinggalkan dia hanya karena mantanku ngajak balikan lagi?? Nina….aku ga setega itu.. Pintaku padamu lupakanlah kisah kita ini…bukalah hatimu pada yang lain, aku kan selalu berdoa untukmu..aku yakin engkau pasti ‘kan temukan pria yang lebih baik dariku”
Bismo membuang mukanya demi melihat air mata yang jatuh dikedua pipi Nina…dalam hatinya menjerit namun Bismo menutupinya.

Hari berganti hari, bahkan tahun berganti tahun Bismo dan Nina pun tenggelam dalam kesibukan masing masing, tidak ada lagi komunikasi diantara keduanya, hingga secara kebetulan mereka bertemu kembali di salah satu mall. Kebetulan Bismo dan 3 temannya hendak karaokean di mall tersebut.

“Hey Nina..!!! Lagi ngapain disini? “ Kata Bismo
Ehh.. Bismo!!! Kok bisa disini? “Sahut Nina tak kalah kagetnya.
“Aku dan teman temanku mau karaokean disini Nina..mau bergabung? Tawar Bismo.
“ Mau dong…tapi sebentar aja ya..aku cuma mau nyanyi satu lagu aja “kata Nina.
Tiba di room yang dipesan, Nina pun melantunkan lagu..dan tidak ingin melewatkan moment itu Bismo pun meminta temannya untuk merekam lagu tersebut.
“Bismo, aku mau kasih tau sesuatu samamu….aku rencana mau nikah tahun depan rencana kami di bulan Februari..kamu datang ya  “ kata Nina
“ Ohhh…gitu..ba…ba….baguslah semoga acaranya lancar ya Nina “ sahut Bismo sambil membuang muka agar Nina tidak melihat air matanya.
“ Makasih Bismo…Bismo aku ada permintaan samamu…”
“ Apa itu?
“ Maukah kamu telepon calon suamiku..dan bilang gini..” Bang tolong jaga Nina ya karena dia hartaku yang paling berharga”.
“ Apa apaan kamu Nina!!!  Masa saya harus bilang seperti itu!! Emang calon suamimu itu gak sayang ama kamu? “
“ Sayang sih…Cuma biar makin sayang…Entar kalo kamu nikah aku juga pasti akan bilang gitu ke calon istrimu “kata Nina.
“ Ngak Nina!!! Makasih tapi gak perlu seperti itu..aku gak butuh “ Bantah Bismo.

Februari 2014 pun tiba, dan benar Nina akhirnya menikah dengan calonnya dan memutuskan untuk ikut suaminya di tempat suaminya bertugas. Bismo pun menutup rapat rapat kisah mereka, mengubur semua kenangan yang ada. Hingga pada suatu malam Bismo menerima pesan bbm dari salah satu temannya bahwa Nina sakit keras dan masuk ICU. Bismo pun terguncang disaat melihat foto profil bbm Nina yang dikirim teman Bismo, disana tergambar jelas Nina terbaring di kamar pasien dengan mulutnya terpasang alat bantu pernafasan.

Cari tahu info dari teman temannya Bismo mendapat kabar bahwa Nina terkena infeksi paru dan sudah sebulan lebih di ICU, tak terasa air mata Bismo menetes di kedua pipinya..dengan khusuk Bismo berdoa untuk kesembuhan Nina.

Agustus awal, pada jam 5 subuh sebuah bbm masuk ke hp Bismo yang isinya mengatakan bahwa Nina sudah dipanggil Yang Maha Kuasa.
“ Ya Tuhan…..kok bisa secepat itu Engkau memanggilnya Ya Tuhan!!!!! teriak Bismo sambil menangis “.
“ Nina…tak kusangka engkau akan pergi secepat itu..tak kusangka permintaanmu dulu sebelum engkau menikah adalah permintaan terakhirmu padaku…maafkan aku Nina yang tak menuruti pintamu, Nina terima kasih telah pernah hadir di hidupku…terima kasih atas cinta dan kasih yang pernah engkau berikan padaku..Nina…..meskipun aku tak bisa hadir disaat pemakamanmu…namun aku selalu berdoa padamu,… Nina..,, pergilah dengan damai..tenanglah di sisiNYA.

Menjauhlah sayang dari ujung ekor kornea karena saat kau mendekat aku luruh di terpa angin
Satu persatu terurai dalam pecahan cawan di dalam air,  rapuh dan pudar  bagai pelangi tertutup awan
Lalu redup dalam buai angin yang mulai merajut malam,  disini aku mencoba tuk melupakan bayang hadirmu
Pada saat hatiku mulai meredup, goncang dalam lindap lilin dan kau menjadi rintik hujan.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment