Tambang emas Martabe sepanjang kuartal I-2013 memproduksi emas sebanyak 63.633 ounces (1,9 ton), dan produksi perak 244.383 ounces (7,6 ton). Tambang emas Martabe, Sumatera Utara, dikelola oleh perusahaan tambang asal Hong Kong, G-Resources.
Manajer Senior Komunikasi Korporat G-Resources Martabe, Katarina Hardono, hari ini, menjelaskan, pendapatan dari penjualan emas dan perak sepanjang kuartal pertama mencapai US$117,9 juta.
Menurut dia, kuartal pertama merupakan rentang waktu operasi pertama dalam masa uji coba produksi tambang emas Martabe. "Meski kinerja pabrik pengolahan bijih masih terus ditingkatkan, produksi emas yang dihasilkan telah melebihi target," kata Katarina dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, biaya operasional selama kuartal pertama sesuai dengan target. Biaya produksi emas perusahaan berdasarkan Gold Institute Standard mencapai US$596 per ounces.
G-Resources juga terus meningkatkan eksplorasi. Pekerjaan pencarian dan pengembangan sumber daya di sekitar deposit Purnama terus memberikan hasil-hasil positif.
"Upaya pengeboran awal ke arah selatan dan timur deposit telah menunjukkan simpangan pengeboran yang menjanjikan, dan hasilnya akan diumumkan pada kuartal berikutnya," katanya.
Tambang emas Martabe terletak di sisi barat Pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah kontrak karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997.
Tambang emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak, serta ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013. Kapasitas per tahun sebanyak 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pemegang saham tambang emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan 5 persen saham lainnya dimiliki PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
SUMBER
Manajer Senior Komunikasi Korporat G-Resources Martabe, Katarina Hardono, hari ini, menjelaskan, pendapatan dari penjualan emas dan perak sepanjang kuartal pertama mencapai US$117,9 juta.
Menurut dia, kuartal pertama merupakan rentang waktu operasi pertama dalam masa uji coba produksi tambang emas Martabe. "Meski kinerja pabrik pengolahan bijih masih terus ditingkatkan, produksi emas yang dihasilkan telah melebihi target," kata Katarina dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, biaya operasional selama kuartal pertama sesuai dengan target. Biaya produksi emas perusahaan berdasarkan Gold Institute Standard mencapai US$596 per ounces.
G-Resources juga terus meningkatkan eksplorasi. Pekerjaan pencarian dan pengembangan sumber daya di sekitar deposit Purnama terus memberikan hasil-hasil positif.
"Upaya pengeboran awal ke arah selatan dan timur deposit telah menunjukkan simpangan pengeboran yang menjanjikan, dan hasilnya akan diumumkan pada kuartal berikutnya," katanya.
Tambang emas Martabe terletak di sisi barat Pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah kontrak karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997.
Tambang emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak, serta ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013. Kapasitas per tahun sebanyak 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pemegang saham tambang emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan 5 persen saham lainnya dimiliki PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
SUMBER
0 komentar:
Post a Comment