TB Silalahi Usul Pembentukan Otorita Danau Toba

Kawasan Danau Toba sebagai kawasan pengembangan tujuan wisata, dinilai perlu penataan untuk menjadi tujuan wisata internasional. Mewujudkan penataan Danau Toba dinilai harus menerapkan Otorita (klaim legitimasi) Danau Toba.

“Untuk menyelamatkan dan memajukan kawasan Danau Toba, tidak ada kata lain kecuali dengan membentuk otorita Danau Toba, seperti yang terjadi dilaksanakan di Batam, yakni Otorita Batam,” ujar Letjend (Purn) TB Silalahi, usai penutupan di Raya, Sabtu (29/6/2013).

Menurut TB Silalahi, nasib suatu bangsa atau suku ditentukan warganya sendiri. Demikian nasib Danau Toba dan masyarakatnya, ditentukan orang-orang di sekitar Danau Toba itu sendiri.

“Saat ini kondisi Danau Toba dirusak. Dibuat keramba yang begitu meracuni, dibiarkan hutannya dibabat, diambil galian C, sehingga terjadi erosi dan tidak ada penataan daerah wisata serta pemukiman yang baik,” terang putra kelahiran Danau Toba tersebut.

Walau ada niat baik dari pusat, kata TB Silalahi, jika tidak didukung masyarakat sekitar maka pembangunan Danau Toba akan sia-sia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Museum Batak sudah pernah mengatakan, Danau Toba nantinya akan menjadi tujuan wisata nomor dua setelah Bali. Tapi kalau masyarakatnya tidak mau membenahi, siapa yang akan mau datang.

“Lihat saja Parapat sebagai salah satu objek tujuan wisata Danau Toba. Ke mana diarahkan septictank (limbah rumah tangga, red). Keramba yang sudah tersebar di seluruh penjuru danau. Kita masyarakat harus terlebih dulu peduli dan membangun, namun bukan berarti pusat tidak mendukung,” ujarnya.

Masih kata TB Silalahi, harus ada otorita danau toba. Kareana ada 7 kepala daerah yang memiliki kawasan Danau Toba. Artinya, masing-masing bupati akan akan mengarahkan Danau Toba sesuai dengan kepentingan masing-masing. Tapi kalau otorita sudah diberlakukan, itulah yang mengatur semua tentang Danau Toba. Perhotelan di mana, pemukiman, fasilitas, berapa jauh batas dari pantai dan sebagainya.

“Kita minta tokoh masyarakat dan pemimipin di daerah untuk mengusung kepada Presiden SBY agar dibentuk Otorita Danau Toba seperti otorita Batam. Batam itu maju karena ada Otorita Batam,” ujar koordinator menteri tersebut.

Tapi menurut TB Silalahi, pemda akan sulit setuju dengan Otorita Dabau Toba, karena akan mengurangi pendapatan daerah masing-masing. Sehingga dibutuhkan satu figur ditambah adanya power (dukungan, red) dari masyarakat serta political will (kemauan politik) dari pemerintah untuk membangun Danau Toba.

“Jika Danau Toba itu dibenahi, akan menjadi investasi yang terbaik. Untuk mendukung pemerintah, dibutuhkan peran masyarakat kawasan Danau Toba,” ujarnya. IP/METROSIANTAR
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment