PDIP Sewa Dua Pesawat Kampanye

PDI Perjuangan menyewa dua pesawat jenis Boeing 737-800 New Generation milik Lion Air selama masa kampanye tahun ini. Dua pesawat tersebut diparkir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pesawat tersebut didesain khusus untuk kampanye PDIP di seluruh penjuru Indonesia. Selain itu, pesawat tersebut juga sengaja dituliskan tagline PDI Perjuangan 'Indonesia Hebat' dengan latar belakang berwarna putih. Di bagian luar sayap pesawat tersebut dengan jelas terpampang logo Lion Air milik Wakil Ketua Umum PKB Rusdi Kirana .

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesawat buatan Amerika Serikat tersebut dirombak secara khusus untuk kampanye PDIP serta permintaan khusus para petinggi PDIP .

Rombakan tersebut terbukti dengan adanya pengurangan kapasitas penumpang yang tadinya mencapai 189 penumpang menjadi 62 penumpang dengan rincian 20 kursi untuk kelas bisnis dan 42 tempat duduk kelas ekonomi.

Untuk kelas bisnis, kursi yang dibalut dengan kulit berwarna merah yang melambangkan warna kebesaran partai. Sedangkan untuk kelas ekonomi, tempat duduk berwarna biru dengan satu baris berisi tiga penumpang.

Berbeda dengan pesawat komersial sejenis, jarak antar bangku mencapai setengah meter. Namun, jarak antar penumpang dalam pesawat 'Indonesia Hebat' ini mencapai dua meter.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pesawat tersebut memang sengaja disewa untuk keperluan kampanye PDI Perjuangan hingga akhir masa kampanye 5 April mendatang. Pesawat tersebut disewa untuk memudahkan seluruh pengurus PDI Perjuangan yang ingin menjalankan kegiatan kampanye.

Hasto menjelaskan pesawat tersebut sebenarnya merupakan donasi atau bantuan dari para pengusaha yang bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri . Namun, ada juga pesawat yang memang disewa PDI Perjuangan sendiri.

"Masalah pesawat ini nantinya akan kita laporkan. Ada yang bersifat donasi. Donasi itu ada yang bersifat langsung dan masuk ke rekening partai. Itulah pada saat pertemuan dengan pengusaha sehari sebelum deklarasi. Disitu kita pahami dan kita kedepankan transparansi keuangan partai sehingga mereka yang membantu pun itu harus bersedia namanya dicatat dan bersedia mengirimkan NPWP sesuai dengan ketentuan UU," ujar Hasto kepada wartawan di Bandara Adi Sucipto, Sleman, Jogjakarta, Selasa (25/3).

Menurut Hasto, bantuan dari para pengusaha tersebut juga bukan hanya berbentuk uang tetapi berbentuk layanan khusus berupa event-event kampanye partai seperti tata panggung dan sound system. "Pesawat ini memang ada yang sifatnya donasi bergotong royong dengan cara menyewakan dan ada juga yang kita sewa sendiri. Itu pasti akan kita laporkan, kita gak mau sembunyi-sembunyi," kata dia. MERDEKA
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment