Jokowi vs Prabowo: Pertarungan Dua Kubu Jenderal

Meski pemenang pemilu legislatif 2014 belum diketahui, suhu politik menjelang pemilu presiden dan wakil presiden pada Juli 2014 nanti semakin memanas. Terbaru, dua kubu jenderal purnawirawan mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi dan Prabowo. Jenderal Luhut Panjaitan memimpin gerbong dukungan untuk Jokowi, sedangkan dukungan untuk Prabowo dipimpin Jenderal Yunus.

Mewakili setidaknya 22 jenderal pensiunan, Luhut Panjaitan menegaskan dukungan terhadap Jokowi sebagai calon presiden. Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melakukan hal yang tepat. "Pemberian mandat kepada Pak Jokowi itu benar-benar merupakan legalisasi dari keinginan dan kerinduan rakyat atas kehadiran pemimpin yang jujur dan merakyat untuk bangsa ini ke masa depan yang tidak saja lebih baik," kata Luhut saat jumpa pers di Wisma Bakrie 2, Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Dia menambahkan, apa yang dilakukan Megawati merupakan keputusan tepat. Sebab, hal itu dapat memenangkan partai moncong putih di Pemilu 9 April mendatang. Namun, sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar , Luhut masih terlihat akan menduetkan dengan 'bosnya', Aburizal Bakrie atau ARB.

"Bahwa dengan kehadiran Pak Jokowi sebagai calon presiden maka saya pribadi mempunyai dua teman yang masing-masing maju menjadi capres pada Pemilu mendatang yaitu Pak Aburizal Bakrie dan Jokowi," tegasnya. Saat menyampaikan dukungan tersebut, Luhut didampingi sejumlah purnawirawan TNI dan Polri. Di antaranya Letjen TNI (Purn) Sintong Pandjaitan.

Dua minggu berselang, dukungan Luhut Cs ‘dibalas’ oleh pendukung Prabowo. Kamis, (27/3/2014) di Bidakara Hotel, Jakarta, ratusan jenderal purnawirawan juga mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo sebagai capres dari Gerindra. Dukungan untuk Prabowo dikomandoi oleh Jenderal Yunus Yosfiah.

Yunus menilai, dukung-mendukung merupakan hal yang sah saja. Setelah purnawirawan, para jenderal boleh berpolitik dan mendukung kandidat mana pun. "Engga ada dualisme. Demokrasi kan berbeda-beda. Itu rahasia konsituen masing-masing. Sah-sah saja tergantung rakyatnya milih siapa. Itu tergantung rakyat," ujar Yunus. IP
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment