Luhut Panjaitan Masuk Bursa Cawapres Jokowi

Sejak resmi dideklarasikan sebagai capres dari PDIP, sejumlah nama mulai beredar untuk mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden. Ada yang berharap cawapres Jokowi harus berasal dari kalangan sipil, tetapi ada pula yang meminta direkrut dari kalangan militer. Menjawab polemik tersebut, PDIP belum memutuskan siapa yang kelak mendampingi Jokowi.

Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, sejumlah nama sudah masuk dalam daftar cawapres Jokowi. Dari beberapa nama tersebut, ada tiga jenderal yang masuk daftar. "Ada tiga nama, Ryamizard, Moeldoko, dan Luhut Panjaitan," kata Maruarar, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, Jenderal TNI Moeldoko saat ini masih menjabat sebagai panglima TNI. Adapun Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan adalah mantan Kodiklat TNI AD yang kini duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Maruarar melanjutkan, ada pula tokoh dari kalangan penegak hukum. Mereka adalah Ketua KPK Abraham Samad dan mantan Ketua MK Mahfud MD. Nama lainnya adalah mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Menurut Maruarar, Kalla adalah sosok yang berpengalaman di berbagai bidang, seperti bisnis, politik, birokrasi, hingga sosial. "Dari nama-nama itu, artinya Indonesia tidak kehilangan orang-orang hebat," katanya.

Untuk itu, putera politisi senior PDIP Sabam Sirait ini berharap masyarakat bisa ikut terlibat dalam menentukan cawapres bagi Jokowi. Partisipasi publik tersebut, kata dia, penting agar posisi cawapres tidak hanya menjadi hak-hak orang tertentu.

"Biarkan ini menjadi proses dialektika yang mendalam. Jangan sampai ini menjadi ruang gelap yang tersembunyi di mana publik tidak terlibat. Dan Mbak Mega punya koneksitas dengan publik, dengan banyak tokoh," kata Maruarar. IP
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment