Lasro Marbun Dipercaya Jokowi Benahi Pendidikan di Jakarta

Pengangkatan mantan Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortala), Lasro Marbun menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI menggantikan Taufik Yudi Mulyanto mengundang banyak kontroversi. Pasalnya, latar belakang Lasro dari hukum dinilai tidak sesuai bila harus memegang dan mengendalikan sistem pendidikan di DKI.

Sebaliknya, wakil Joko Widodo, Ahok berpendapat, latar belakangan sesuai bidang tugas belum tentu menjamin pengaturan seluruh guru yang ada di Jakarta.

"Guru-guru, pasti beres nggak kalau latar belakangnya pendidikan? Belum tentu kan? Kan jadi kadis pendidikan nggak harus bisa ngajar," ujar Basuki T Purnama alias Ahok kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).

Salah satu pertimbangan mengangkat Lasro sebagai kadisdik, menurut Ahok, lantaran kemampuannya dalam bidang organisasi  dan tata laksana. Kedua bidang tersebut dinilai mampu menyusun struktur pendidikan yang baik dan efisien.

"Pengadaan barang kan udah disusun. Nah, terus gimana cara nempatin kepala sekolah dan pengawas yang bener, dia jagonya. Jago menyusun orang," jelasnya.

Untuk diketahui, mantan Kadisdik DKI, Taufik Yudi Mulyanto resmi dilepas dari jabatannya sejak Rabu (12/2) kemarin. Sebelum melepas jabatannya, Taufik sempat didera berbagai macam isu di antaranya lelang jabatan kepala sekolah yang dicurigai terdapat kecurangan sistemik, pengadaan CCTV di setiap sekolah dengan angka yang fantastis dan kasus pungutan liar (pungli) kartu jakarta pintar (KJP) di sejumlah sekolah. RMOL
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment