Pengusaha nasional Martua Sitorus yang tinggal di Pekanbaru berniat melirik Kabupaten Tobasa sebagai tempat berinvestasi. Rencana investasi yang akan dilakukan yakni 10 persen dari harta kekayaan yang dimiliki.
Hal ini disampaikan Raja Martua Sitorus, Rabu (9/10) di sela-sela kunjungannya di Pengadilan Negeri Balige. “Kemajuan suatu daerah sangat tidak mungkin bisa lebih cepat, apalagi seperti Kabupaten Tobasa jika hanya mengandalkan APBD. Sebab, pemkab itu sendiri banyak yang akan dipikirkan. Jadi, kalau ada beberapa investor yang berani menanamkan modalnya untuk berinvestasi, pasti akan dapat merubah daerah yang tadinya miskin bisa mengalami peningkatan, baik perekonomian rakyat maupun pembangunan,” ujar Raja Martua.
Dia mengatakan, untuk mendukung pembangunan di Tobasa, dia akan menanamkan modalnya di daerah itu sebesar 10 persen dari harta yang dimilikinya. Tentang rencana investasi yang dilakukan, kebanyakan akan bergerak pada industri wisata dan pompa bensin.
”Saya sangat tertarik dengan pasir putih di Kecamatan Posea. Begitu saya melintas di sana, sepertinya saya berada di pantai Kutai Bali. Hanya saja, kita sangat menyayangkan, lokasi itu tidak dirawat dan dimanfaatkan oleh warga sebagai lokasi wisata. Padahal, lokasi itu memiliki nilai tersendiri yang mampu menarik minat pengunjung,” ungkapnya.
Pria yang juga berasal dari Tobasa itu mengaku sudah lama berniat untuk melakukan investasi di daerah itu. Hanya saja, kendala yang dihadapi selama ini yakni masalah lahan.
”Kendalanya selalu karena lahan atau tanah. Namun, saat ini sudah dapat kita pastikan karena sudah menemukan lahan yang tepat untuk mendirikan sejumlah usaha seperti hotel, pompa bensin, gedung serbaguna, ruko dan banyak hal lainnya yang bisa dimanfaatkan. Dan secara pasti, tahun 2014 tepat pada Januari kita sudah mulai,” ungkapnya.
Selain itu, Raja Martua Sitorus juga mengatakan, untuk mengembangkan Tobasa, dia akan mengajak sejumlah orang kaya yang dikenalnya. Diharapkan, Pemkab Tobasa bisa memberikan keringanan untuk pengurusan segala perizinan yang dibutuhkan oleh para investor.
”Itu yang terpenting, jangan nanti para investor berani menanamkan uangnya di Tobasa, tetapi setelah melakukan pengurusan ijin dipersulit,” imbaunya seraya berharap Pemkab Tobasa bisa bekerjasama dengan para investor. METROSIANTAR
Hal ini disampaikan Raja Martua Sitorus, Rabu (9/10) di sela-sela kunjungannya di Pengadilan Negeri Balige. “Kemajuan suatu daerah sangat tidak mungkin bisa lebih cepat, apalagi seperti Kabupaten Tobasa jika hanya mengandalkan APBD. Sebab, pemkab itu sendiri banyak yang akan dipikirkan. Jadi, kalau ada beberapa investor yang berani menanamkan modalnya untuk berinvestasi, pasti akan dapat merubah daerah yang tadinya miskin bisa mengalami peningkatan, baik perekonomian rakyat maupun pembangunan,” ujar Raja Martua.
Dia mengatakan, untuk mendukung pembangunan di Tobasa, dia akan menanamkan modalnya di daerah itu sebesar 10 persen dari harta yang dimilikinya. Tentang rencana investasi yang dilakukan, kebanyakan akan bergerak pada industri wisata dan pompa bensin.
”Saya sangat tertarik dengan pasir putih di Kecamatan Posea. Begitu saya melintas di sana, sepertinya saya berada di pantai Kutai Bali. Hanya saja, kita sangat menyayangkan, lokasi itu tidak dirawat dan dimanfaatkan oleh warga sebagai lokasi wisata. Padahal, lokasi itu memiliki nilai tersendiri yang mampu menarik minat pengunjung,” ungkapnya.
Pria yang juga berasal dari Tobasa itu mengaku sudah lama berniat untuk melakukan investasi di daerah itu. Hanya saja, kendala yang dihadapi selama ini yakni masalah lahan.
”Kendalanya selalu karena lahan atau tanah. Namun, saat ini sudah dapat kita pastikan karena sudah menemukan lahan yang tepat untuk mendirikan sejumlah usaha seperti hotel, pompa bensin, gedung serbaguna, ruko dan banyak hal lainnya yang bisa dimanfaatkan. Dan secara pasti, tahun 2014 tepat pada Januari kita sudah mulai,” ungkapnya.
Selain itu, Raja Martua Sitorus juga mengatakan, untuk mengembangkan Tobasa, dia akan mengajak sejumlah orang kaya yang dikenalnya. Diharapkan, Pemkab Tobasa bisa memberikan keringanan untuk pengurusan segala perizinan yang dibutuhkan oleh para investor.
”Itu yang terpenting, jangan nanti para investor berani menanamkan uangnya di Tobasa, tetapi setelah melakukan pengurusan ijin dipersulit,” imbaunya seraya berharap Pemkab Tobasa bisa bekerjasama dengan para investor. METROSIANTAR
0 komentar:
Post a Comment