Nama Darwin Silalahi disebut-sebut akan menduduki kursi Menteri ESDM atau Dirut Pertamina di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut peneliti Global Future Institute (GFI) Agus Setiawan, penunjukan Darwin sebagai Menteri ESDM untuk mengakomodasi berbagai kelompok kepentingan bisnis yang memiliki kedekatan dengan korporasi asing seperti British Petroleum, SHELL, Husky, Conoco Philips, ExxonMobil, maupun China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).
"Dalam analisa kami, Darwin Silalahi yang mencuat namanya sebagai salah seorang calon kuat untuk duduk sebagai Menteri ESDM atau jika gagal di ESDM, kursi panas Direktur Utama Pertamina akan diplot untuk Darwin," kata Agus melalui siaran persnya, Jumat (19/9).
Agus menduga Darwin memiliki posisi penting sebagai bagian integral dari kepentingan strategis beberapa korporasi minyak asing seperti Royal Dutch Shell, British Petroleum dan Booz Allen Hamilton. "Fakta pertama Pada 1998-2000, Darwin menjabat Deputi Energi, Transportasi dan Telekomunikasi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negera. Yang pada periode tersebut Menteri BUMN dijabat oleh Tanri Abeng.
Fakta kedua yang tak kalah penting, tentu saja jabatannya sebagai sebagai bagian integral Booz Allen Hamilton, konsultan strategis asal Amerika. Dan fakta ketiga yang terpenting adalah jabatannya yang dia pegang hingga kini, sebagai Presiden Direktur PT Shell Indonesia," jelasnya.
Menurut Agus, Darwin Silalahi merupakan calon kuat Menteri ESDM, Namun jika skenario ini gagal maka Darwin langsung diplot untuk duduk sebagai Direktur Utama Pertamina yang dijagokan oleh Letjen (purn) Luhut Panjaitan, Tanri Abeng hingga jaringan Halim Kalla.
"Tidak bisa dipungkiri, jaringan ini sudah terbukti moncer, ketika Shell dengan nahkodanya Darwin Silalahi ini, menyapu bersih project pengadaan BBM Solar untuk 2 PLTGU milik PLN pada April 2008, senilai Rp 18,4 triliun, menggantikan Pertamina sebagai pemasok utama BBM kepada PLN," rincinya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo telah mengumumkan komposisi kabinetnya akan diisi oleh 18 orang berlatar belakang profesional dan 16 orang menteri yang berasal dari kalangan parpol. Setidaknya dikalangan media ada 15 nama yang beredar dalam bursa Menteri ESDM yaitu Kurtubi, Karen Agustiawan, Arie Soemarno, Poltak Sitanggang, Raden Priyono, Tumiran, Kuntoro Mangkusubroto, Deendarlianto, Darwin Silalahi, Rovicky, Luluk Sumiarso, Darmawan Prasodjo, Erry Riyana Hardjapamekas, Arif Budimanta dan Evita Legowo.
"Dalam analisa kami, Darwin Silalahi yang mencuat namanya sebagai salah seorang calon kuat untuk duduk sebagai Menteri ESDM atau jika gagal di ESDM, kursi panas Direktur Utama Pertamina akan diplot untuk Darwin," kata Agus melalui siaran persnya, Jumat (19/9).
Agus menduga Darwin memiliki posisi penting sebagai bagian integral dari kepentingan strategis beberapa korporasi minyak asing seperti Royal Dutch Shell, British Petroleum dan Booz Allen Hamilton. "Fakta pertama Pada 1998-2000, Darwin menjabat Deputi Energi, Transportasi dan Telekomunikasi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negera. Yang pada periode tersebut Menteri BUMN dijabat oleh Tanri Abeng.
Fakta kedua yang tak kalah penting, tentu saja jabatannya sebagai sebagai bagian integral Booz Allen Hamilton, konsultan strategis asal Amerika. Dan fakta ketiga yang terpenting adalah jabatannya yang dia pegang hingga kini, sebagai Presiden Direktur PT Shell Indonesia," jelasnya.
Menurut Agus, Darwin Silalahi merupakan calon kuat Menteri ESDM, Namun jika skenario ini gagal maka Darwin langsung diplot untuk duduk sebagai Direktur Utama Pertamina yang dijagokan oleh Letjen (purn) Luhut Panjaitan, Tanri Abeng hingga jaringan Halim Kalla.
"Tidak bisa dipungkiri, jaringan ini sudah terbukti moncer, ketika Shell dengan nahkodanya Darwin Silalahi ini, menyapu bersih project pengadaan BBM Solar untuk 2 PLTGU milik PLN pada April 2008, senilai Rp 18,4 triliun, menggantikan Pertamina sebagai pemasok utama BBM kepada PLN," rincinya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo telah mengumumkan komposisi kabinetnya akan diisi oleh 18 orang berlatar belakang profesional dan 16 orang menteri yang berasal dari kalangan parpol. Setidaknya dikalangan media ada 15 nama yang beredar dalam bursa Menteri ESDM yaitu Kurtubi, Karen Agustiawan, Arie Soemarno, Poltak Sitanggang, Raden Priyono, Tumiran, Kuntoro Mangkusubroto, Deendarlianto, Darwin Silalahi, Rovicky, Luluk Sumiarso, Darmawan Prasodjo, Erry Riyana Hardjapamekas, Arif Budimanta dan Evita Legowo.
0 komentar:
Post a Comment