Ampuan Situmeang akhirnya tampil meramaikan bursa calon bupati dan wakil bupati Tapanuli Utara. Ampuan yang pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah HORAS dipinang Pinondang Simanjuntak, mantan birokrat Jakarta. Bukan bermaksud hiperbolis, pasangan Pinondang -Ampuan di atas kertas telah memenangi separuh pertarungan politik di bumi Nommensen. Tinggal dipoles sedikit lagi, kemenangan mutlak sudah di tangan.
Pertarungan menuju Taput 1 dan Taput 2 menjadi sangat unik karena juga diikuti bupati petahana Torang Lumbantobing. Meski turun kelas menjadi calon wakil bupati, kekuatan Toluto tentunya tidak bisa diremehkan. Dua kali memimpin Taput sudah menjadi modal besar bagi dia untuk kembali ke arena kekuasaan. Tetapi itu tadi, ia harus rela menjadi orang nomor dua. Tidak lagi menjadi orang nomor satu.
Selain Toluto, masih banyak nama yang ikut memeriahkan pesta demokrasi di Bumi Nommensen itu. Sebut saja Pinondang Simanjuntak, Banjir Simanjuntak, Sanggam Hutapea, Sanggam Hutagalung, dan beberapa nama lain yang masing-masing mempunyai kekuatan dan kelebihan. Akan tetapi, peta politik di Taput serasa berbeda karena juga diikuti Ampuan Situmeang, seorang tokoh pers yang punya segudang pengalaman.
Ampuan Situmeang adalah pendiri sekaligus pemilik Majalah HORAS, sebuah media massa yang sudah punya nama di kalangan pers Tanah Air. Ampuan sejak lulus kuliah dari Fakultas Sastra USU sudah langsung terjun ke dunia jurnalistik. Maka tak perlu menguji ketajaman jurnalisme seorang Ampuan. Pria ini sudah teruji dari masa ke masa. Bahkan, berkat tangan dinginnya, Majalah HORAS bisa bertahan hingga kini. Sudah sepuluh tahun. Sebuah prestasi yang selayaknya diapresiasi.
Kans Ampuan menuju tahta wakil bupati semakin besar lantaran berpasangan dengan Pinondang Simanjuntak. Keduanya sudah klop memimpin Taput. Pinondang birokrat tulen sementara Ampuan adalah wartawan senior. Apalagi, sebagaimana diungkapkan Pinondang, persoalan di Taput yang perlu dituntaskan berada pada sektor manajemen pemerintahan. PNS di Taput kini disandera perasaan was-was oleh ancaman mutasi. Padahal, mutasi atau promosi PNS sejatinya harus didasari prestasi. Bukan karena alasan pribadi, bukan pula karena upeti.
Nah, dengan perpaduan Pinondang-Ampuan, trauma PNS itu pelan-pelan akan bisa terobati. Pinondang merancang program sementara Ampuan bertugas menerapkan dan menyampaikan. Jelas, Ampuan memiliki kepiawaian dalam hal komunikasi. Maka segala program Pinondang akan dengan sangat mudah dipahami para jajarannya. Semuanya berkat keahlian komunikasi dari Ampuan.
Koalisi Pinondang-Ampuan di Bumi Nommensen juga sudah seyogianya mendapat doa dari HKBP. Sekali lagi doa, bukan dukungan. Sebab, sebagai institusi gereja, HKBP memang diharuskan berdiri di atas semua golongan. Akan tetapi, doa yang disampaikan HKBP sudah lebih dari cukup bagi duet ini. Bukankah doa merupakan separuh dari pekerjaan? Dengan kata lain, doa HKBP akan melengkapi kerja keras dan niat tulus Pinondang-Ampuan. Pasangan ini dipastikan akan melenggang sebagai Bupati dan Wakil Bupati ke-23 di Tapanuli Utara. Ishak Pardosi
Nikmati ulasan di atas di Koran Global Pos edisi terbaru. Simak pula berita-berita lain yang disajikan Global Pos.
0 komentar:
Post a Comment