Suap SKK Migas, Effendi Simbolon Tak Gentar

Effendi Simbolon adalah pria tipe yang kalem. Dia selalu tenang mengomentari berbagai tudingan yang dialamatkan kepadanya. Termasuk soal dugaan keterlibatan dirinya dalam kasus suap SKK Migas. Dalam berbagai kesempatan, anggota Komisi VII DPR ini senantiasa merasa yakin tidak tersangkut korupsi. Meski begitu, ia juga tidak membantah bahwa dia juga mengenal Artha Meris Simbolon, tersangka yang sudah ditahan KPK. “Itu saudara, saudara Simbolon. Ini sudah terbuka, kalau terbukti apa, kalau nggak terbukti apa," ujar Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Februari lalu.
Politisi PDIP itu pun menyerahkan sepenuhnya kasus SKK Migas kepada KPK. Effendi tak gentar untuk diperiksa lembaga anti korupsi itu. "Biarkan saja, silakan," tegasnya. Namun hingga kini, Effendi belum pernah dipanggil KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Di pihak lain, banyak pihak yang mendesak agar KPK segera memeriksa anggota DPR terpilih dari dapil Jakarta 3 periode 2014-2019 tersebut. Effendi dinilai mempunyai informasi atau keterangan yang bisa digunakan KPK untuk mengembangkan kasus SKK Migas.

Bahkan, oleh pengamat migas Kurtubi, anggota DPR Komisi VII seperti Effendi layak diperiksa KPK. Pemeriksaan terhadap Effendi diperlukan agar KPK mampu membuktikan adana kasus di SKK Migas. ”Khususnya terkait dengan SKK Migas. Tentunya KPK tidak boleh tinggal diam. Jadi, sudah terkuak bukti persidangan, rakyat  mengharapkan agar korupsi di Migas ini bisa dibuka selebar-lebarnya,” kata Kurtubi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan, penerimaan negara dari migas luar biasa besarnya, bisa Rp300 triliun. Lalu uang yang beredar dalam rangka cost recovery (biaya pemulihan) sekitar Rp150 triliun, yang juga rawan dikorupsi. Di mana banyak melibatkan supplier, kontraktor yang akan menangani proyek-proyek di perusahaan minyak,” bebernya. Menurut dia, potensi uang yang begitu besar jelas membuat anggota DPR tergiur untuk meneguk dan mengeruk pundi-pundi dari sektor Migas.”Apa gunanya semua penyidikan di KPK itu kalau tak ada pengembangan ke tersangka lain? Harus diperiksa dong. Dan kalau sudah ada dua alat bukti harus ditangkap dong,” tegasnya.

Alih-alih memeriksa Effendi Simbolon, KPK malah lebih dulu memanggil Menteri ESDM Jero Wacik untuk mendalami kasus SKK Migas dan dugaan korupsi anggaran di Kementerian ESDM. “Masih kami  dalami," kata Ketua KPK Abraham Samad di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/6/2014).

Dikatakan Abraham, pendalaman juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran Menteri ESDM Jero Wacik dalam kasus tersebut. Meski begitu, dia enggan menjelaskan lebih rinci mengenai hasil sejauh ini. Abraham mengklaim , belum mendapat laporan terkait hasil pemeriksaan Jero Wacik. Namun, yang pasti, kata Abraham, belum tentu Jero tetap berstatus sebagai saksi. "Masih didalami. Nanti disimpulkan penyidik,” dia berjanji.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment