Perdebatan apakah suku Karo bagian dari atau bukan bagian dari suku Batak Toba kembali menghangat. Sebelumnya, banyak orang Karo yang mengklaim bahwa Karo bukanlah bagian dari Toba. Salah satunya adalah Riemenda Ginting, putri almarhum Jenderal Jamin Ginting. Riemenda bersikukuh Karo adalah bagian terpisah dari suku Toba. Ia pun menggarisbawahi bahwa terbentuknya Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) merupakan taktik Belanda saat penjajahan dulu. Upaya penyatuan Karo dan Toba dilakukan Belanda untuk mempermudah penjajahan. Namun, polemik Karo-Toba tidak pernah tuntas dibahas. Karenanya, isu perbedaan suku ini terus bergulir hingga kini.
Terbaru, masyarakat Karo sedang dihebohkan oleh rencana Pesta Bangso Batak yang diagendakan berlangsung Senin, 7 Juli 2014 di Stadion Teladan, Medan. Sebagaimana dirilis www.sorasirulo.com, masyarakat Karo mempersoalkan panitia acara tersebut karena memasukkan Karo sebagai bagian dari lima sub suku Batak. Padahal, banyak masyarakat Karo yang tidak nyaman dijuluki orang Batak.
“Mengingat selama ini kebanyakan orang Karo sangat tidak nyaman disebut sebagai bagian dari Batak, beberapa pemuda Karo di dunia maya mempertanyakan keberadaan kegiatan Pesta Bangso Batak melalui laman grup kegiataan ini di Facebook. Ketika ditanyakan siapa saja orang Karo yang turut mendukung kegiataan Pesta Bangso Batak, beberapa orang yang diduga turut dalam kepanitiaan acara ini tidak dapat menjawab dengan jelas.”
“Pada awalnya disebutkan ada orang Karo yang mendukung bernama Juanra Ginting. Tapi, ketika diklarifikasi siapa yang bernama Juanra Ginting itu, pihak pengelola grup facebook kegiatan Pesta Bangso Batak tidak memberikan jawaban apa-apa. Kemudian disebutkan pula bahwa ada beberapa dosen Fakultas Sastra USU yang orang Karo turut mendukung kegiatan mereka. Tapi ketika dipertanyakan siapakah nama dosen tersebut, juga tidak dijawab oleh pengelola Facebook Bangso Batak ini,” demikian berita berjudul “Bangso Batak Tentukan Siapa Karo?” yang ditayangkan www.sorasirulo.com pada 4 Juni 2014. IP/GABE
Terbaru, masyarakat Karo sedang dihebohkan oleh rencana Pesta Bangso Batak yang diagendakan berlangsung Senin, 7 Juli 2014 di Stadion Teladan, Medan. Sebagaimana dirilis www.sorasirulo.com, masyarakat Karo mempersoalkan panitia acara tersebut karena memasukkan Karo sebagai bagian dari lima sub suku Batak. Padahal, banyak masyarakat Karo yang tidak nyaman dijuluki orang Batak.
“Mengingat selama ini kebanyakan orang Karo sangat tidak nyaman disebut sebagai bagian dari Batak, beberapa pemuda Karo di dunia maya mempertanyakan keberadaan kegiatan Pesta Bangso Batak melalui laman grup kegiataan ini di Facebook. Ketika ditanyakan siapa saja orang Karo yang turut mendukung kegiataan Pesta Bangso Batak, beberapa orang yang diduga turut dalam kepanitiaan acara ini tidak dapat menjawab dengan jelas.”
“Pada awalnya disebutkan ada orang Karo yang mendukung bernama Juanra Ginting. Tapi, ketika diklarifikasi siapa yang bernama Juanra Ginting itu, pihak pengelola grup facebook kegiatan Pesta Bangso Batak tidak memberikan jawaban apa-apa. Kemudian disebutkan pula bahwa ada beberapa dosen Fakultas Sastra USU yang orang Karo turut mendukung kegiatan mereka. Tapi ketika dipertanyakan siapakah nama dosen tersebut, juga tidak dijawab oleh pengelola Facebook Bangso Batak ini,” demikian berita berjudul “Bangso Batak Tentukan Siapa Karo?” yang ditayangkan www.sorasirulo.com pada 4 Juni 2014. IP/GABE
Semena-mena mmg yg buat acara pesta bangso batak ini... Suka2 mu aja ku liat !
ReplyDeleteSelama ini sering terdengar bahwa suku Batak itu terdiri dari beberapa Sub Suku diantaranya: Karo,Simangulun,Pakpak, Toba, Angkola,Mandailing. namun akhir-akhir ini dari beberapa Sub suku tersebut menolak untuk disebut sebagai bagian dari suku Batak,itu syah-syah saja sebab tidak ada yang memaksa sehingga harus dimasukkan menjadi Sub suku atau Tidak, namun harus dipahami bahwa Peneliti dan budayawan menyimpulkan pengelompokan demikian tentu berdasarkan penelitian ilmiah, dan kalau alasan pengelompokan oleh Belanda sangat tidak masuk akal sebab Politik Becah belah yang dijalankan belanda tidak mungkin mempersatrukan sub suku..
ReplyDeleteEmang gua pikirin.....kalau orangnya sendiri tak mengakui ya sudah....terserahh
ReplyDeleteMemang Karo bukan Batak dijelaskan lagi di dalam buku berikut:
ReplyDeleteORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula
http://sopopanisioan.blogspot.co.id/2015/09/buku-telah-terbit.html