Keramat Nomor Punggung 13 Timnas Jerman

Biasanya, angka 13 selalu lekat dengan anggapan nomor pembawa sial. Tapi tunggu dulu. Bagi empat penggawa timnas Jerman, nomor punggung 13 justru membawa berkah. Dengan mengenakan nomor keramat itu mereka malah tampil luar biasa. Siapa saja mereka?

 
1. Gerd Muller

Berposisi sebagai penyerang, Gerd Muller tercatat sebagai salah satu bomber tersubur Der Panzer. Dari 62 laga yang pernah ia mainkan, ada 68 gol yang telah ia koleksi.

Selain jumlah gol, salah satu yang menarik adalah, Muller mengenakan nomor punggung 13 sepanjang karirnya membela Jerman.

Dengan nomor 'keramat' itu juga ia mempersembahkan gelar Piala Dunia 1972 serta Piala Eropa 1972.


2. Karl-Heinze Riedle

Karl-Heinze Riedle mewarisi nomor keramat Gerd Muller '13' di Piala Dunia 1990. Hasilnya, luar biasa. Ia mencetak empat gol sepanjang kompetisi dan mengantar Der Panzer juara dunia untuk ketiga kalinya.

Memang, secara total catatan golnya kalah jauh dari Muller. Namun, dengan 16 gol dari 42 penampilan cukup membuktikan bahwa nomor 13 bukanlah angka sial bagi mantan penggawa Liverpool itu.


3. Michael Ballack

Generasi nomor 13 belanjut ke Michael Ballack. Pemain yang pernah memperkuat Bayern Leverkusen dan Chelsea itu telah mengemas 42 gol dari 98 caps internasional bersama Tim Panser.

Sayang, prestasi terbaiknya adalah mengantarkan Jerman jadi finalis Piala Dunia 2002 serta finalis Piala Eropa 2008.


4. Thomas Muller

Dalam empat tahun terakhir, kostum bernomor punggung 13 menjadi milik pemain Bayern Munchen, Thomas Muller. Di Piala Dunia 2010, atau kali pertama ia berlaga di ajang empat tahunan, Muller tampil sebagai top skor dan membawa Jerman jadi juara tiga.

Kini, di Piala Dunia 2014, Muller langsung unjuk kebolehan. Di pertandingan perdana kontra Portugal, ia memborong tiga gol sekaligus menuliskan namanya sebagai pencetak hattrick pertama di Brasil 2014.

Gol tersebut menambah pundi golnya jadi 20 dari 50 penampilan. Dengan usia masih muda, 24 tahun, Muller berpotensi terus mendulang gol bersama Tim Panser.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment