PEMILIHAN
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang akan digelar pada 7
Maret 2013 sudah di ambang pintu. Apapun hasilnya, masyarakat Sumut yang
menjadi penentu. Jumlah TPS yang akan digunakan sebanyak 26.523 TPS yang
tersebar di 422 Kecamatan dan 5.887 Desa/Kelurahan. Yang paling penting, semua
prosesnya berjalan lancar, tertib, dan damai. Khusus di Tobasa, terutama di
Habinsaran dan sekitarnya, ini saatnya menentukan pilihan cerdas demi
terciptanya pemerintahan yang lebih baik.
Penting
dicatat, biaya Pilgubsu menghabiskan dana hingga Rp 564 miliar. Belum termasuk
biaya untuk penyampaian visi dan misi para calon dan pelantikan Gubernur
terpilih di DPRD. Sekadar perbandingan, dana sebesar itu bisa membangun jalan
aspal hingga 110 kilometer. Dari Medan hingga ke Parapat.
Kini,
lima pasangan gubernur dan wakil gubernur sudah bersiap merebut hati masyarakat
Sumut. Pertama, pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi yang diusung
PKS, Partai Hanura, serta Partai Patriot. Kedua, pasangan Chairuman
Harahap-Fadly Nurzal diusung Partai Golkar dan PPP. Ketiga, pasangan Gus Irawan
Pasaribu-Soekirman yang diusung Partai Gerindra, PAN, dan Partai Buruh.
Keempat, pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi yang diusung PDI-Perjuangan,
PDS, dan PPRN. Kelima, pasangan Amri Tambunan-Rustam Effendi Nainggolan yang
hanya diusung tunggal oleh Partai Demokrat.
Semua tahu, kelima pasangan ini berasal dari berbagai etnis, agama marga. Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry merupakan pasangan etnis Jawa-Melayu beragama Islam. Pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal merupakan pasangan etnis Tapanuli Selatan, juga beragama Islam.
Sedangkan pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman merupakan pasangan etnis Tapanuli-Jawa beragam Islam. Effendi Simbolon-Djumiran Abdi merupakan pasangan Tapanuli-Jawa masing-masing beragama Kristen-Islam. Terakhir, pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan merupakan pasangan Tapanuli-Tapanuli, beragama Islam-Kristen.
Semua tahu, kelima pasangan ini berasal dari berbagai etnis, agama marga. Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry merupakan pasangan etnis Jawa-Melayu beragama Islam. Pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal merupakan pasangan etnis Tapanuli Selatan, juga beragama Islam.
Sedangkan pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman merupakan pasangan etnis Tapanuli-Jawa beragam Islam. Effendi Simbolon-Djumiran Abdi merupakan pasangan Tapanuli-Jawa masing-masing beragama Kristen-Islam. Terakhir, pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan merupakan pasangan Tapanuli-Tapanuli, beragama Islam-Kristen.
Hingga
Agustus 2012, rekapitulasi jumlah penduduk Sumut yang terdiri dari 33
kabupaten/kota adalah sebanyak 15.977.000 jiwa. Sedangkan jumlah pemilih
diperkirakan mencapai 10.177.187 jiwa.
Dari segi komposisi agama, mayoritas penduduk Sumut adalah Islam (65,45 persen), disusul Protestan (26,62 persen). Sementara Katolik, Budha, Hindu dan lainnya masing-masing di bawah 5 persen.
Dari segi komposisi agama, mayoritas penduduk Sumut adalah Islam (65,45 persen), disusul Protestan (26,62 persen). Sementara Katolik, Budha, Hindu dan lainnya masing-masing di bawah 5 persen.
Untuk
komposisi etnis, mayoritas penduduk Sumut adalah Jawa (33,40 persen), disusul
Toba (25,62 persen), Mandailing (11,27 persen), Nias (6,36 persen), Melayu
(5,86 persen), Karo (5,09 persen), Cina (2,7 persen), Minang (2,66 persen), Simalungun
(2,04 persen), Aceh (0,97 persen, dan Pakpak (0,73 persen).
Namun,
perbedaan etnis dan agama bukanlah sesuatu yang baru di Sumut. Provinsi Sumut
mirip dengan DKI Jakarta yang dihuni berbagai latarbelakang. Meski begitu,
potensi
kerawanan, kekerasan, dan konflik harus dicegah, terutama yang berkaitan dengan
suku dan agama. Kalau Sumut bergejolak, tidak ada yang diuntungkan. Dengan kata
lain, Pilgub Sumut 2013 harus disikapi lebih arif dan cerdas.
0 komentar:
Post a Comment