Seberapa Pentingkah Betlehem?

TABLOID GABE - Betlehem adalah kata yang cukup akrab bagi pemeluk Kristen. Yesus dilahirkan di kota ini dua ribu tahun silam. Namun sesungguhnya, Betlehem mempunyai makna yang teramat penting. Yakni, kerendahan hati untuk menerima Yesus.

Betlehem dalam bahasa aslinya bermakna rumah roti atau rumah daging. Kaum Yahudi menyebutnya rumah roti karena bentuk kotanya yang menyerupai roti. Sedangkan kaum Arab lebih memilih rumah daging. Sejatinya, rumah roti atau rumah daging memiliki persamaan makna, yaitu sebagai sumber kehidupan. Sejak dulu, Betlehem memang sudah istimewa. Dalam kitab Perjanjian Lama, kata Betlehem bahkan dituliskan sebanyak 52 kali. Penulisan tersebut merujuk pada sejumlah peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Betlehem. Pertama, istri Yakub yang bernama Rahel dikuburkan di Betlehem (Kej 35:19). Kedua, Raja Daud lahir dan besar di Betlehem (1 Sam. 16:1). Daud, raja kedua Israel, dikenang lantaran menumbangkan Goliath. Ketiga, Nabi Mikha menubuatkan kedatangan Mesias di Betlehem, 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan di kandang domba (Mikha 5:1).

Fakta lain yang pernah terjadi di Betlehem adalah proses penerjemahan Alkitab oleh Santo Hieronimus. Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan kecakapannya dalam bahasa Latin, Yunani dan Ibrani, Hieronimus ditugaskan oleh Paus Damasus untuk membuat terjemahan baru atas seluruh isi Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa Latin. Guna menunaikan tugas suci itu, ia pindah ke Betlehem. Hieronimus membutuhkan waktu selama 30 tahun untuk menerjemahkan seluruh isi kitab suci. Perjanjian Lama diterjemahkan dari Ibrani dan Aramik ke bahasa Latin. Sedangkan Perjanjian Baru diterjemahkannya dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Hasil terjemahannya yang disebut 'Vulgata', sampai kini masih dianggap sebagai terjemahan yang resmi oleh gereja.

Setelah kelahiran Yesus, perjalanan sejarah Betlehem pun masih tetap berliku. Penyerbuan dan pertempuran silih berganti di kota yang berjarak 10 kilometer dari Yerusalem ini. Alhasil, Betlehem saat ini dihuni mayoritas penduduk Muslim. Sisanya memeluk agama Yahudi dan hanya sedikit saja yang beragama Kristen.

Lantas, seberapa pentingkah Betlehem bagi pengikut Kristus? Keistimewaan Betlehem dengan segala sejarahnya tidak bisa dilepaskan dari peranan penggembala domba, yang menjadi saksi pertama kelahiran Yesus. Penggembala masuk dalam kategori masyarakat marjinal yang kerap dipinggirkan penguasa. Dalam tradisi Yahudi kuno, penggembala merupakan profesi yang derajatnya paling rendah. Saking rendahnya, pengadilan Yahudi bahkan tidak mengakui kesaksian penggembala. Pertanyaannya, kenapa penggembala ditakdirkan menjadi yang pertama saat Yesus dilahirkan? Itu tidak lain karena Tuhan ingin mengajarkan bahwa kerendahan hati adalah kunci untuk menerima kedatanganNya.

Kerendahan hati yang ditunjukkan lewat tempat kelahiran Yesus di kandang domba sekaligus penggembala sebagai saksinya, merupakan nubuat yang sudah jauh-jauh hari diucapkan Nabi Mikha. Dalam kerendahan hati, niscaya kita akan diberikan kesempatan berjumpa dengan Allah yang diwujudkan dalam kasih sayang di setiap keluarga (Imamat 26:12).

Disarikan dari Kotbah Pendeta Hutagaol pada Malam Natal 24 Desember 2014
HKBP Resort Kernolong, Jakarta Pusat
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment