TABLOID GABE - Putra Nababan resmi menjadi Pemimpin Redaksi Metro TV sejak 3 September 2014. Proses pamit news anchor kelahiran 28 Juli ini sangat panjang. “Kalau Anda keluar dari perusahaan karena konflik, itu mudah. Kalau tidak punya konflik lalu tiba-tiba pindah, susah. Saya harus menjaga perasaan banyak pihak. Putus hubungan karena bertengkar itu mudah. Kalau tidak ada apa-apa lalu ingin putus baik-baik, itu sulit,” aku Putra Rabu (5/9) di Kedoya, Jakarta.
Wacana pindah ke Kedoya sudah muncul sejak November 2011. Istri, orang pertama yang diajak diskusi soal pindah kerja. Metro TV sebenarnya bukan rumah baru. Putra mengawali karier layar kaca lewat kanal Metro TV. Tiga setengah tahun ia belajar di sana. Sementara RCTI membesarkan namanya 8,5 tahun terakhir.
Bersama RCTI, Putra empat kali menggenggam piala Panasonic Gobel Awards. Tampak luar, karier Putra sebagai jurnalis sudah komplet. Kuat dugaan, kepergian Putra dari Kebon Jeruk karena tak ingin terjebak zona nyaman. Piala tak membuat putra Panda Nababan sakau.
“Jangan nagih. Meraih piala bukan kewajiban tahunan. Sekali menerima piala patut disyukuri. Begitu pula ketika mendapat piala berikutnya. Kalau itu dipandang sebagai anugerah, kita tidak akan terobsesi untuk terus memburu. Di mata saya RCTI memiliki program berita yang andal. Di Metro TV, saya mendapat tantangan baru yang memenuhi passion saya lebih banyak,” papar suami Mira Sirait.
Metro TV kanal berita. Jantungnya ialah berita. Urat nadinya adalah reporter. Berbeda karakter dengan RCTI. Putra tidak bermaksud membandingkan. Baginya, tempat yang lama adalah bagian yang membentuknya sesukses sekarang.
Wacana pindah ke Kedoya sudah muncul sejak November 2011. Istri, orang pertama yang diajak diskusi soal pindah kerja. Metro TV sebenarnya bukan rumah baru. Putra mengawali karier layar kaca lewat kanal Metro TV. Tiga setengah tahun ia belajar di sana. Sementara RCTI membesarkan namanya 8,5 tahun terakhir.
Bersama RCTI, Putra empat kali menggenggam piala Panasonic Gobel Awards. Tampak luar, karier Putra sebagai jurnalis sudah komplet. Kuat dugaan, kepergian Putra dari Kebon Jeruk karena tak ingin terjebak zona nyaman. Piala tak membuat putra Panda Nababan sakau.
“Jangan nagih. Meraih piala bukan kewajiban tahunan. Sekali menerima piala patut disyukuri. Begitu pula ketika mendapat piala berikutnya. Kalau itu dipandang sebagai anugerah, kita tidak akan terobsesi untuk terus memburu. Di mata saya RCTI memiliki program berita yang andal. Di Metro TV, saya mendapat tantangan baru yang memenuhi passion saya lebih banyak,” papar suami Mira Sirait.
Metro TV kanal berita. Jantungnya ialah berita. Urat nadinya adalah reporter. Berbeda karakter dengan RCTI. Putra tidak bermaksud membandingkan. Baginya, tempat yang lama adalah bagian yang membentuknya sesukses sekarang.
0 komentar:
Post a Comment