Nama Ketua Otorita Asahan Effendi Sirait yang sempat disebut-sebut bakal memimpin PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), akhirnya terpental. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah menunjuk Hasoloan Sijabat sebagai Dirut Inalum.
”Sudah ditunjuk Dirutnya Pak Sijabat, dan dua direksinya,” ujar Dahlan usai penandatanganan akta pengalihan saham Inalum dari konsorsium perusahaan Jepang, NAA ke pemerintah RI yang diwakili Dahlan, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).
Sijabat bukan orang baru di Inalum. Selama ini dia menduduki jabatan sebagai Direktur Bisnis Inalum. Rencananya, rapat umum pemegang saham (RUPS) perdana Inalum akan digelar April 2014. Jabatan Sijabat akan bersifat definitif jika RUPS menyetujui jabatannya diperpanjang lagi.
”(RUPS) tidak harus buru-buru dilakukan karena direksi yang sekarang itu orang dalam (Inalum) jadi operasionalnya tidak akan terganggu dan tidak akan menurun,” tegas Dahlan. Selain Dirut, jabatan dua direktur juga sudah ditunjuk orangnya, yakni Direktur Produksi Inalum Harmon Yunaz, dan Direktur SDM dan Umum PT Inalum Nasril Kamaruddin.
Inalum resmi menjadi milik Indonesia 100 persen setelah 37 tahun mayoritas sahamnya dimiliki konsorsium perusahaan Jepang, Nippon Asahan Alumunium (NAA). Akta pengalihan saham PT Inalum dari NAA ke pemerintah RI diteken di di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).
”Inalum hari ini baru final menjadi BUMN setelah tadi ditandatangani akta pengalihan saham,” ujar Dahlan Iskan usai acara.
”Sudah ditunjuk Dirutnya Pak Sijabat, dan dua direksinya,” ujar Dahlan usai penandatanganan akta pengalihan saham Inalum dari konsorsium perusahaan Jepang, NAA ke pemerintah RI yang diwakili Dahlan, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).
Sijabat bukan orang baru di Inalum. Selama ini dia menduduki jabatan sebagai Direktur Bisnis Inalum. Rencananya, rapat umum pemegang saham (RUPS) perdana Inalum akan digelar April 2014. Jabatan Sijabat akan bersifat definitif jika RUPS menyetujui jabatannya diperpanjang lagi.
”(RUPS) tidak harus buru-buru dilakukan karena direksi yang sekarang itu orang dalam (Inalum) jadi operasionalnya tidak akan terganggu dan tidak akan menurun,” tegas Dahlan. Selain Dirut, jabatan dua direktur juga sudah ditunjuk orangnya, yakni Direktur Produksi Inalum Harmon Yunaz, dan Direktur SDM dan Umum PT Inalum Nasril Kamaruddin.
Inalum resmi menjadi milik Indonesia 100 persen setelah 37 tahun mayoritas sahamnya dimiliki konsorsium perusahaan Jepang, Nippon Asahan Alumunium (NAA). Akta pengalihan saham PT Inalum dari NAA ke pemerintah RI diteken di di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).
”Inalum hari ini baru final menjadi BUMN setelah tadi ditandatangani akta pengalihan saham,” ujar Dahlan Iskan usai acara.
0 komentar:
Post a Comment