Siapa jati diri #3Macan2Ribu sedikit demi sedikit mulai terkuak. Dimulai
dengan aksi centilnya menemui jurnalis di situs Tempo (“Triomacan2000
akhirnya mau buka identitas”). Inilah kode pertama yang ditebar akun #3Macan2Ribu ke publik. Ada pesan
jelas bahwa meski akun anonim bekerja di wilayah dunia online tapi para
pengelolanya bisa ditemui secara offline. Sebab hanya dari kegiatan
offline proses diskusi, negosiasi, tawar menawar harga dan isu bisa
dilakukan.
Kode yang sangat jelas ini rupanya kelak di kemudian hari ditangkap oleh kelompok-kelompok yang ingin berpengaruh di dunia online. Tidak heran #3Macan2Ribu banyak mendapat klien yang ingin mendapat influence di sosial media.
Keberadaan #3Macan2Ribu makin menarik seiring dengan datangnya peristiwa baku pukul #3macan2ribu dengan Umar Hasibuan, Staf Khusus Mendagri. Bagaimana kasus baku pukul itu terjadi bisa dibaca dalam liputan media pada waktu itu. Kasus ini membuka mata banyak orang bahwa #3Macan2Ribu memang dikelola secara berjamaah. Akun itu seperti firma atau persereoan di mana ada top level management, middle management dan pelaksana di bagian paling hulu formasi organisasi.
Dan hasrat untuk mengupas jejak #3Macan2Ribu tersebut kian meraja saat #3Macan2Ribu mengudar kicauan berbau dukungan calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta. Singkatnya begini, jika pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, #3Macan2Ribu mendukung Jokowi-Ahok, maka di putaran kedua ia secara terang-terangan mendukung Foke-Nara, sambil tak lupa menebar kebencian berbau rasis dan agama kepada penduduk twitter agar tak memilih Jokowi Ahok.Perubahan haluan #3Macan2Ribu tersebut rupanya tidak terjadi serta merta. Ada uang bermain di sana.
Alkisah, suatu siang di sebuah warung di kawasan SCBD dengan seteguk kopi dan rokok, seorang kawan bercerita tentang kisah #3macan2ribu yang berusaha mendeketi Jokowi-Ahok utk menawarkan proposal pencitraan di twitter. Tapi tawaran itu ditolak, baik oleh Jokowi maupun Ahok. Keduanya pun mengkonfirmasi hal yang sama saat aku menanyakan hal tersebut. Keduanya tidak membantah pernah ada tawaran masuk dari #3Macan2Ribu. Dengan alasan tak ada anggaran untuk itu, proposal itu pun diabaikan. Lalu jika pada akhirnya #3Macan2Ribu menyerang Jokowi Ahok di putaran kedua, kedua cagub dan cawagub yang kini telah memenangi pemilihan itu pun paham. Kira-kira kita bisa sederhana menjadi frase “lantaran tak mau diajak kerjasama, maka #3Macan2Ribu menyerang dan memihak calon lainnya yang bersedia membayarnya”.
Pernah juga pas lagi makan sejumput nasi di suatu senja, seorang kawan bercerita soal dealing final #3Macan2Ribu dengan Tim Sukses Foke. Kisah itu cukup untuk menggambarkan bagaimana cara monetizing akun #3Macan2Ribu.
Di kesempatan lainnya, esok pagi sesudah aksi #saveKPK dini hari untuk menghadapi gerombolan polisi yang ingin menangkap Penyidik Novel, aku tak sengaja ketemu kawan yang cerita ia dan keluarganya didekati #3macan2ribu menawarkan pembelaan di sosial media, termasuk disebutkan berapa biaya yang diperlukan. Keluarga ini kebetulan lagi menjadi tersangka satu kasus di KPK.
Dan semua kepingan puzzle itu menjadi makin mendekati gambaran besar, sewaktu dapat cerita #3macan2ribu sempat bertandang ke kantor Beritasatu TV untuk menawarkan investigasi. Aku wawancarai petinggi di Beritasatu TV yang menemui admin akun #3Macan2Ribu. Aku rekonstruksi bagaimana proses pertemuan itu terjadi, bagaimana proses dealing itu terjadi, tawaran dari mereka, tanggapan pihak Beritasatu TV. Dan dari tangan petinggi itu pula kudapatkan kartu nama orang yang sangat jelas dalam pertemuan itu berkali-kali mengaku sebagai admin akun #3Macan2Ribu, yaitu Raden Nuh.
Proses pertemuan itu sendiri diatur oleh seseorang yang memperkenalkan #3Macan2Ribu dengan Peter Gontha, publisher Beritasatu Media Holdings. Biasalah orang besar dengan gaya basa-basinya menawarkan pertemuan dengan orang yang baru dikenal, sekedar untuk penjajakan. Dengan tanpa bermaksud konfrontasi pertemuan itu pun berlangsung. Tapi Peter Gontha tak bisa mengambil keputusan sendiri untuk membahas tawaran #3Macan2Ribu itu. Ia panggil Don Bosco Selamun. Don Bosco juga mengajak petinggi lainnya untuk mendampinginya.
Kode yang sangat jelas ini rupanya kelak di kemudian hari ditangkap oleh kelompok-kelompok yang ingin berpengaruh di dunia online. Tidak heran #3Macan2Ribu banyak mendapat klien yang ingin mendapat influence di sosial media.
Keberadaan #3Macan2Ribu makin menarik seiring dengan datangnya peristiwa baku pukul #3macan2ribu dengan Umar Hasibuan, Staf Khusus Mendagri. Bagaimana kasus baku pukul itu terjadi bisa dibaca dalam liputan media pada waktu itu. Kasus ini membuka mata banyak orang bahwa #3Macan2Ribu memang dikelola secara berjamaah. Akun itu seperti firma atau persereoan di mana ada top level management, middle management dan pelaksana di bagian paling hulu formasi organisasi.
Dan hasrat untuk mengupas jejak #3Macan2Ribu tersebut kian meraja saat #3Macan2Ribu mengudar kicauan berbau dukungan calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta. Singkatnya begini, jika pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, #3Macan2Ribu mendukung Jokowi-Ahok, maka di putaran kedua ia secara terang-terangan mendukung Foke-Nara, sambil tak lupa menebar kebencian berbau rasis dan agama kepada penduduk twitter agar tak memilih Jokowi Ahok.Perubahan haluan #3Macan2Ribu tersebut rupanya tidak terjadi serta merta. Ada uang bermain di sana.
Alkisah, suatu siang di sebuah warung di kawasan SCBD dengan seteguk kopi dan rokok, seorang kawan bercerita tentang kisah #3macan2ribu yang berusaha mendeketi Jokowi-Ahok utk menawarkan proposal pencitraan di twitter. Tapi tawaran itu ditolak, baik oleh Jokowi maupun Ahok. Keduanya pun mengkonfirmasi hal yang sama saat aku menanyakan hal tersebut. Keduanya tidak membantah pernah ada tawaran masuk dari #3Macan2Ribu. Dengan alasan tak ada anggaran untuk itu, proposal itu pun diabaikan. Lalu jika pada akhirnya #3Macan2Ribu menyerang Jokowi Ahok di putaran kedua, kedua cagub dan cawagub yang kini telah memenangi pemilihan itu pun paham. Kira-kira kita bisa sederhana menjadi frase “lantaran tak mau diajak kerjasama, maka #3Macan2Ribu menyerang dan memihak calon lainnya yang bersedia membayarnya”.
Pernah juga pas lagi makan sejumput nasi di suatu senja, seorang kawan bercerita soal dealing final #3Macan2Ribu dengan Tim Sukses Foke. Kisah itu cukup untuk menggambarkan bagaimana cara monetizing akun #3Macan2Ribu.
Di kesempatan lainnya, esok pagi sesudah aksi #saveKPK dini hari untuk menghadapi gerombolan polisi yang ingin menangkap Penyidik Novel, aku tak sengaja ketemu kawan yang cerita ia dan keluarganya didekati #3macan2ribu menawarkan pembelaan di sosial media, termasuk disebutkan berapa biaya yang diperlukan. Keluarga ini kebetulan lagi menjadi tersangka satu kasus di KPK.
Dan semua kepingan puzzle itu menjadi makin mendekati gambaran besar, sewaktu dapat cerita #3macan2ribu sempat bertandang ke kantor Beritasatu TV untuk menawarkan investigasi. Aku wawancarai petinggi di Beritasatu TV yang menemui admin akun #3Macan2Ribu. Aku rekonstruksi bagaimana proses pertemuan itu terjadi, bagaimana proses dealing itu terjadi, tawaran dari mereka, tanggapan pihak Beritasatu TV. Dan dari tangan petinggi itu pula kudapatkan kartu nama orang yang sangat jelas dalam pertemuan itu berkali-kali mengaku sebagai admin akun #3Macan2Ribu, yaitu Raden Nuh.
Proses pertemuan itu sendiri diatur oleh seseorang yang memperkenalkan #3Macan2Ribu dengan Peter Gontha, publisher Beritasatu Media Holdings. Biasalah orang besar dengan gaya basa-basinya menawarkan pertemuan dengan orang yang baru dikenal, sekedar untuk penjajakan. Dengan tanpa bermaksud konfrontasi pertemuan itu pun berlangsung. Tapi Peter Gontha tak bisa mengambil keputusan sendiri untuk membahas tawaran #3Macan2Ribu itu. Ia panggil Don Bosco Selamun. Don Bosco juga mengajak petinggi lainnya untuk mendampinginya.
0 komentar:
Post a Comment