Begitulah kehidupan terus berputar. Orang Batak yang bermigrasi ke daerah lain dari bona pasogit masih terus berlangsung. Bahkan, diaspora Batak kini sudah menyebar ke penjuru dunia. Perantauan yang menjadi idaman memang masih dipegang Jakarta. Ya, Ibu Kota memang tetap menjanjikan banyak impian sehingga membuat orang Batak tak henti mengejar mimpi. Ada yang sukses mendulang rupiah, tetapi tidak sedikit pula yang hanya mampu bertahan pas-pasan. Jurus terakhir, kembali ke kampung halaman. Namun, harapan bukan berarti sudah pupus bila akhirnya menyatakan keok di Jakarta. Tapanuli, asal tanah Batak, kini pula menjanjikan sederet impian. Tak lagi seperti dulu.
Salah satu basis anak rantau di Jakarta berasal dari Parsoburan, Tobasa. Dari daerah ini cukup banyak anak rantau yang sukses. Tetapi itu tadi, masih cukup banyak pula yang hidup megap-megap. Hidup di Ibu Kota akhirnya semakin membuat orang Batak menyebar, beranak-pinak hingga bercucu-bercicit. Mereka yang sudah lahir di Jakarta sudah bisa dipastikan tidak lagi memahami bagaimana kerasnya kampung halaman. Hanya saja, mereka tetap diajarkan bagaimana cara bertahan hidup. Termasuk dididik untuk menghargai adat dan budaya Batak. Bagi orang Batak, menjunjung tinggi budaya adalah salah satu prinsip yang tabu dilanggar.
0 komentar:
Post a Comment