Dalam 9 Hari, Luhut Panjaitan "Sindir" Gereja 2 Kali

TABLOID GABE - Menkopolhukam Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan rupanya sangat geram dengan tingkah laku gereja yang dinilainya kerap terjerumus dalam politik praktis. Hanya dalam tempo 9 hari, Luhut mengingatkan gereja agar tidak mencampuri urusan politik. Meski begitu, Luhut tidak secara rinci mengungkapkan pelanggaran seperti apa yang telah dilakukan gereja.

Peringatan pertama disampaikan Luhut saat membuka acara Sidang Sinode Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT) ke -33 di Bumi Tii Langga Kompleks Perkantoran Baa, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (20/9/2015). Bahkan, Luhut dengan lugas menyebut gereja HKBP sebagai salah satu gereja tua yang belakangan sering terjadi pengelompokan di internalnya. “Saya harap dalam Sidang Sinode GMIT ke-33 ini harus bisa dikedepankan agenda ini dan Sinode GMIT harus punya warna, agar para Pendeta bisa mencerdaskan para jemaat, dan tidak hanya berkhotbah di mimbar saja. Saya senang karena sejauh yang saya pantau, GMIT merupakan organisasi gereja tua yang masih bersatu, jangan ikut-ikutan seperti HKBP," ujarnya.

Peringatan kedua disampaikan Luhut 9 hari berikutnya, yakni saat membuka Sinode Am Periode (SAP) XX GKPI yang ditandai dengan pemukulan gong di komplek Mamre GKPI Jalan H Ulakma Sinaga Rambung Merah Kabupaten Simalungun, Sumut, Selasa (29/9/2015). Dalam sambutannya ia mengatakan agar pemilihan pucuk pimpinan GKPI berjalan damai. Menurutnya, proses pemilihan harus sesuai jalan yang benar dan tidak seperti pemilihan umum kepala daerah dengan menggunakan kampanye. “Saya berharap, GKPI memberikan contoh kepada gereja lain untuk tetap solid dan tidak terjadi pengelompokan-pengelompokan,” ujarnya. IP
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment