Marhaban Sigalingging adalah sosok yang pantas untuk dicontoh sebagai representasi kemajemukan Indonesia. Lihat saja, meski ia seorang Muslim, kecintaannya terhadap budaya Batak masih sangat kental. Marhaban tidak pernah membeda-bedakan agama, suku, ataupun golongan. Baginya, Indonesia adalah suatu negara yang dibingkai Kebhinnekaan. Marhaban adalah seorang pengusaha sukses yang berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Pria kelahiran Sidikalang, ini adalah sosok yang gemar berbagi bagi sesamanya. Di Bekasi, Marhaban sudah terkenal luas, bahkan pada Pilkada 2013 silam, ia pernah mencalonkan diri sebagai wali kota.
“Kita boleh saja berbeda keyakinan, namun untuk urusan adat-istiadat kita harus bahu-membahu, memelihara warisan budaya leluhur yang memiliki nilai kultural dan humanisme yang tinggi,” ujar Marhaban.
Menurut Marhaban, banyak orang Batak yang setelah memeluk Islam, kerap menjauhi budayanya. Fenomena itu, sambung dia, banyak terjadi di Asahan, Sumut. “Menurut saya itu adalah kekeliruan karena adat Batak tidak pernah mempersoalkan keyakinan. Perbedaan iman tidak boleh mencabut akar budaya kita.”
Sebagai seorang Muslim, Marhaban membentuk kelompok pengajian di kediamannya. Namun, ketika ada pesta adat Batak, dia sangat jarang absen. “Ayah saya seorang Muslim tulen dan seorang Haji. Namun bila ada pesta Batak, ayah selalu tampil. Inilah yang diajarkan kepada kami bahwa adat adalah soal kemanusiaan bukan soal agama,” papar dia
0 komentar:
Post a Comment