27 Objek Wisata di Tobasa, Habornas Belum Masuk Daftar

Kampung Parmalim, Pararungan
Kepala Disbudpar Toba Samosir, Sumatera Utara, Ultri Sonlahir Simangunsong mengungkapkan, terdapat 27 objek wisata andalan potensial di kabupaten tersebut, serta dinilai memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

“Informasi ringkas tentang 27 objek wisata itu dirangkum dalam buku panduan wisata atau tourism map, guna membantu wisatawan mengetahui informasi tentang industri pariwisata Tobasa secara lebih detail,” ujar Ultri.

Potensi pariwisata di kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara itu, umumnya mengetengahkan keindahan panorama alam Danau Toba, seperti pantai Lumban Silintong, dengan jarak tempuh hanya sekitar sepuluh menit dari kota Balige.

Selain itu “long beach Ajibata” yang dilengkapi sarana bermain olahraga air, serta pantai pasifik Porsea, Siregar Aek Nalas dan pantai Janji Maria Tambunan. Objek wisata lainnya, yakni makam Singamangaraja, pahlawan nasional yang gugur dalam perjuangannya melawan penjajah Belanda.
Persis di tengah kota Balige, terdapat pasar tradisional Onan Balerong yang selalu menjadi pusat perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kemudian, museum Batak TB Silalahi center, Salib Holong, huta Parmalim, pematang sawah Tampahan, Dolok Tolong dan Pahoda aerosport area serta old house Jangga Dolok di Kecamatan Lumbanjulu.

Di samping itu, ada sirkuit alam Sibodiala yang memiliki panorama indah di sekeliling lintasan track balap motor serta objek wisata pendidikan institute teknologi Del Sitoluama di Laguboti.

Wisata rohani makam Nommensen, seorang missionaris Jerman, penyebar injil di kawasan Tapanuli, sekitar satu setengah abad lalu berada di Kecamatan Sigumpar berjarak sekitar 12 kilometer dari Balige atau berkisar 240 kilometer dari kota Medan.

Untuk memudahkan wisatawan lokal maupun luar mengenal lebih jauh daerah Tobasa, persis di depan kantor Disbudpar di pusat kota Balige, tourism map permanen berukuran sekitar 2×3 meter sudah dibangun pada November 2013.

Bahkan kata Ultri, direncanakan buku panduan berisikan informasi ringkas tentang objek-objek wisata pilihan berikut data mengenai sarana dan prasarana pariwisata yang dibutuhkan selama melakukan perjalanan di Tobasa, akan dilengkapi aplikasi teknologi digital.

Dia berharap, kelak buku panduan perjalanan wisata atau tourism map Tobasa dapat dilengkapi “barcode” yang mempermudah pencatatan objek tertentu dengan menggunakan hyperlink.

Menurut dia, regulasi tata kelola pariwisata yang baru perlu dipersiapkan melalui Ranperda serta rencana induk kepariwisataan daerah (Ripparda). “Pariwisata Tobasa perlu terus dibenahi secara holistik, dengan mengoptimalkan wisata budaya, wisata rohani serta wisata minat khusus,” sebut Ultri. METROSIANTAR


CATATAN REDAKSI GABE: Bila dicermati, dari 27 objek wisata yang dirilis Pemkab Tobasa, wilayah Habinsaran, Borbor, dan Nassau (Habornas) belum masuk dalam daftar. Padahal, jika dikelola dengan baik, objek wisata di Habornas tidak kalah dari daerah lainnya. Seperti Tapisan atau kawasan Kampung Parmalim di Pararungan, Lumban Lintong.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment