“Tigas-tugas pengawasan harus dilakukan dengan jujur, adil, netral, solid dan berintergritas. Kedepankan strategi pencegahan dan jengan lupa menindak pelanggaran yang terjadi,” kata Guntur.
Selain itu, dalam mengemban tugas pengawasan di tingkat desa/kelurahan, PPL diharapkan selalu menjalin komunikasi dengan baik dengan Panwaslu kecamatan. Guntur Hutajulu menjelaskan, kordinasi merupakan bagian sangat penting dalam menjalankan pengawasan sesuai dengan tingkatannya. “Sehingga pengawasan pemilu sukses mengawal pesta demokrasi yang digelar tahun depan,” jelasnya
Diharapkannya, PPL yang baru dilantik dapat bekerja secara maksimal sesuai perundang undangan yang berlaku. Sebab, PPL merupakan ujung tombak seksesnya pemilu, karena PPL lah yang lebih mengetahui kondisi riil di lapangan.
“Jangan sampai ada masyarakat yang memilih hak pilih, namun ada pihak-pihak yang menghalagi hak konstusionalnya. Selain itu, jangan sampai ada satu orang yang memiliki hak pilih lebih dari satu. Sehingga hal pertama yang harus dilakukan PPL adalah mencermati Daftar Pemilih Tetap (DPT),” ungkap Guntur.
Menurut dia, pembentukan PPL yang akan berkedudukan di desa/kelurahan merupakan mandat UU No 15 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum. “PPL untuk pemilu 2014 di Kabupaten Tobasa dari sisi jumlahnya berbeda dibandingkan pemilu 2009. Empat tahun yang lalu, PPL hanya satu untuk per desa/kelurahan, namun untuk sekarang untuk setiap PPL sudah ada di setiap TPS,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Tobasa Liberty Manurung dalam sambutannya menyampaikan, dengan lebih banyaknya anggota PPL desa/kelurahan yang dilantik dapat mendukung ajang pesta demokrasi pada 9 April mendatang berjalan secara luber, adil dan lancar. Sehingga siapapun yang terpilih menjadi anggota DPR, DPD dan DPRD merupakan orang-orang yang terbaik. METROSIANTAR
0 komentar:
Post a Comment