MAJALAH GABE - Perhelatan akbar pemilihan pucuk tertinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) akan digelar di Auditorium Seminarium Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara 12-18 September 2016. Ibarat panggung politik, kini terdapat empat nama yang diprediksi siap menjadi penerus Pendeta WTP Simarmata untuk periode 2016-2020. Mereka adalah Pdt Dr Robinson Butarbutar, Pdt Dr David Farel Sibuea, MTh, D.Min, Pdt Dr Darwin Lumbantobing dan Pdt Saut Sirait, MTh. Adapun WTP Simarmata tidak lagi ikut bertarung karena terganjal persyaratan administrasi batas usia pencalonan.
Menariknya, dalam pengamatan GABE, Pendeta Robinsor Butarbutar sejauh ini cukup mendominasi dalam pemberitaan media massa. Namanya cukup moncer di mesin pencari Google, dengan kata kunci “Calon Ephorus HKBP”, atau bahkan bila mengetikkan “Ephorus HKBP” saja.
Bila ditelusuri lebih lanjut, pemberitaan tentang Pendeta Robinson Butarbutar akan diisi dengan sejumlah wawancara dengan media massa. Secara umum, gagasan yang disampaikannya adalah terkait pentingnya perubahan dalam tubuh HKBP yang berlandaskan doa. Adapun proses menuju perubahan itu akan diperoleh lewat berbagai macam cara, salah satunya melalui “blusukan” ke pemukiman penduduk.
Atraktifnya Pendeta Robinson Butarbutar dalam pemberitaan media massa pun akhirnya memicu spekulasi, bahwa ia didukung orang kuat di Istana, Jakarta. Entah betul atau tidak. Yang jelas, Pendeta Robinson Butarbutar sejauh ini telah menguasai “dunia maya”. Apakah akan lanjut di dunia nyata? Biarlah waktu yang menjawabnya.
Menariknya, dalam pengamatan GABE, Pendeta Robinsor Butarbutar sejauh ini cukup mendominasi dalam pemberitaan media massa. Namanya cukup moncer di mesin pencari Google, dengan kata kunci “Calon Ephorus HKBP”, atau bahkan bila mengetikkan “Ephorus HKBP” saja.
Bila ditelusuri lebih lanjut, pemberitaan tentang Pendeta Robinson Butarbutar akan diisi dengan sejumlah wawancara dengan media massa. Secara umum, gagasan yang disampaikannya adalah terkait pentingnya perubahan dalam tubuh HKBP yang berlandaskan doa. Adapun proses menuju perubahan itu akan diperoleh lewat berbagai macam cara, salah satunya melalui “blusukan” ke pemukiman penduduk.
Atraktifnya Pendeta Robinson Butarbutar dalam pemberitaan media massa pun akhirnya memicu spekulasi, bahwa ia didukung orang kuat di Istana, Jakarta. Entah betul atau tidak. Yang jelas, Pendeta Robinson Butarbutar sejauh ini telah menguasai “dunia maya”. Apakah akan lanjut di dunia nyata? Biarlah waktu yang menjawabnya.
0 komentar:
Post a Comment