16 Tahun PS Grace HKBP Sutoyo Jakarta Kian Peduli Sesama

TABLOID GABE - Paduan Suara Grace HKBP Sutoyo, Jakarta merayakan hari ulang tahunnya ke-16 tahun di HKBP Sutoyo, Jumat 3 Juli 2015  dengan mengetengahkan  malam puji-pujian sekaligus peluncuran album perdana yang dirangkai dengan pengumpulan dana untuk disumbangkan membantu Panti Karya HKBP Hephata yang berlokasi di Hephata, Sintongmarnipi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, Provinsi Sumatera Utara. PK Hephata dikelola dan dibina HKBP karena warga yang tinggal di sana berkebutuhan khusus dan  memerlukan  bantuan.

Acara, diawali  khotbah yang disampaikan  Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt Colan Pakpahan, MTh dan Pendeta HKBP Ressort Sutoyo Pdt Lucius Pasaribu, STh, sebagai liturgis.  Ephorus HKBP  Pdt Willem TP Simarmata, MA, Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen Dr Ir Nurdin Tampubolon dan Ketua Badan Usaha HKBP, St Ignatius Pakpahan turut hadir bersama jemaat HKBP Sutoyo lainnya.

Sesungguhnya perayaan HUT adalah sesuatu yang biasa. Tetapi HUT Ke-16 PS Grace HKBP Sutoyo ini menjadi memiliki nilai plus karena perayaannya itu sekaligus menghimpun dana untuk  disumbangkan ke PK Hephata.  Dan karena itu pula Ephorus HKBP WTP Simarmata berkenaan menghadirinya. “Saya hadir  dalam acara ini, karena ada kegiatan yang indah dan mulia yang dikemas panitia yakni terpanggil untuk peduli  kepada PK Hephata, “ kata Simarmata dan sekaligus menambahkan bahwa HKBP melakukan  berbagai program sosial, misalnya pelatihan terhadap anak jalanan untuk membuat sepatu,  membuka Sekolah Permata Diakonia HKBP.  Intinya, katanya,   program kepedulian sosial HKBP dalam rangka mewujudkan HKBP menjadi berkat bagi dunia.

Usai makan malam bersama, PS Grace  dipanggung dengan kostum kebanggaan mengumandangkan empat buah lagu pujian yang dipimpin dirigent Manahan Sitanggang. Cukup memukau. Lalu,  dilakukan peluncuran album perdana PS Grace yang ditandai dengan pemberian kaset rekaman yang disampaikan Ephorus kepada para undangan. Album perdana paduan suara yang berdiri 4 Juli 1999 ini juga “dijual” pada malam itu.

Ephorus HKBP yang didampingi Nurdin Tampubolon dan Ignatius Pakpahan tampil “bertrio” mengumandangkan lagu puji-pujian. Meski kurang kompak dalam keserasian suara, tetapi kehadiran ketiga tokoh itu mendapat aplaus. Jemaat seakan antri memberikan sumbangan. Sesungguhnya, tidak ada tamu ‘istimewa’ dalam acara itu, tetapi dana yang terkumpul bisa mencapai Rp 154  juta. Mereka terpanggil untuk mensukseskan program panitia.

Ketika ditanya, berapa dana yang terkumpul itu akan disumbangkan ke PK Hephata, salah seorang panitia mengatakan sesuai dengan permintaan pengelola PK Hephata sumbangan tidak diberikan berupa uang tunai, melainkan beruapa barang. Pengelola PK Hephata mengajukan permintaan antara lain generator, perlengkapan prakarya, komputer, dan lainnya.

Pada saat acara penggalangan dana tersebut, kehadiran Pendeta Bonar Napitupulu, STh yang diperbantukan di HKBP Sutoyo, memegang peranan penting. Ia dapat menggugah para hadirin untuk ikut berpartisipasi.  Sebagai pembawa acara alias MC, Pendeta Bonar sangat piawai untuk “membakar” semangat guna menggalang kepedulian para jemaat dan undangan.

Tetap Eksis

Salah seorang pendiri PS Grace yang aktif sampai sekarang Nikson Panjaitan SH mengatakan paduan suara ini telah melalui lika-liku perjalanan yang penuh suka-duka. Bahkan sempat  mengalami masa sulit seiring dengan terjadi krisis keanggotaan karena banyak yang hijrah. Meski begitu, PS Grace tetap berdiri. “Tentu itu semua bukan karena kekuatan kami, tetapi karena berkat Tuhan,” kata Nikson  yang ketika PS Grace berdiri, dia masih berstatus “doli-doli” yang kemudian terpilih memimpin paduan suara itu di periode berikutnya  hingga Februari 2015.  Nikson kemudian digantikan  Yosef Rajaguguk.

Jadi, program rekaman album tersebut digagas di masa periode Nikson saat PS Grace berusia 15 tahun. Kemudian, rekaman album tersebut baru selesai sekaligus diluncurkan bertepatan pada saat perayaan hari jadi PS Grace ke-16. Untuk mengerjakan segala sesuatunya yang berkaitan dengan perayaan, dibentuk panitia inti yang diketuai  Donal Purba dibantu Polma Silalahi (Wakil Ketua), Melisa Panjaitan (Sekretaris) dan  Asna Butar-butar sebagai bendahara dan didukung sepenuhnya seksi-seksi dan anggota. Tetapi, tentu semua program ini bisa berjalan karena satu hal yakni PS Grace tetap eksis dan kini anggotanya yang aktif 60 orang. Dalam perjalanannya, PS Grace melakukan pelayanan internal dan eksternal seperti berkunjung ke gereja-gereja lain.

Nikson menambahkan, PS Grace selalu diberikan masukan-masukan dari penasehat paduan suara yaitu Inang Ny Anna Sitompul Br Manurung. “Untuk itu, PS Grace mengucapkan banyak terimakasih kepada beliau. Semoga diberikan panjang umur dan kesehatan,” ujar Nikson. ***



Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

  1. Mohon doa nya amang inang supaya perjalanan rombongan Ps Grace yang di dampingi amang Pdt Pasaribu menuju toba/ Hephata( 11-08-2015, pkl 23 .45)...horasss

    ReplyDelete
  2. Bisa berjalan lancar sampai balik ke jakarta dalam keadaan sehat.. amin.

    ReplyDelete