Jokowi Presiden, Luhut Panjaitan Menkopolhukam atau Menko Perekonomian?

Pilpres 9 Juli 2014 sebentar lagi. Dua kandidat siap bertarung untuk merebut hati rakyat. Apakah Prabowo Subianto atau Joko Widodo yang akan menjadi Presiden Ketujuh RI, rakyatlah penentunya. Namun, jika boleh berandai-andai, apa untungnya jika salah satu kandidat itu menang bagi orang Batak. Mari kita simak.

Hampir sulit menemukan orang Batak di gerbong timses Prabowo-Hatta. Bahkan, nyaris tidak ada. Kalaupun ada, namanya belum menasional. Sebut saja, Martin Hutabarat, kader Gerindra yang kembali lolos sebagai anggota DPR dari Sumut II. Nama lainnya adalah Kastorius Sinaga, kader Demokrat yang gagal ke Senayan dari Jakarta III. Sedangkan di kubu Jokowi-JK, kita mengenal Jenderal Luhut Panjaitan yang saat ini memiliki peranan penting dalam pencapresan Jokowi. Dalam berbagai kesempatan, Luhut sering tampil berkampanye di seantero Nusantara.

Pertanyaannya, apa untungnya bagi Luhut seandainya Jokowi terpilih sebagai presiden? Dalam bahasa politik, Luhut mungkin saja berkilah tidak punya kepentingan pribadi di balik dukungannya kepada Jokowi. Akan tetapi, politik lazimnya juga memiliki dua sisi yang saling berkaitan. Dengan kata lain, dukungan politik yang diberikan Luhut kepada Jokowi sangat mungkin mempunyai timbal-balik. Apa itu? Jabatan strategis tentu saja. Misalnya saja, Luhut diangkat menjadi Menkopolhukam atau Menko Perekonomian.

Jabatan Menkopolhukam cocok dengan rekam jejak Luhut yang pensiunan militer. Begitu pula dengan Menko Perekonomian, yang juga berkaitan dengan pengalaman Luhut di masa lalu dan masa sekarang. Dulu, Luhut pernah menjabat Menteri Perdagangan semasa Gus Dur berkuasa. Sedangkan saat ini, Luhut adalah seorang pengusaha yang bergerak di pertambangan batubara dan gas.

Apakah Luhut akan benar-benar ditunjuk sebagai menteri Jokowi? Kita tunggu saja.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment