MAJALAH GABE - Alumni SMP Negeri 1 Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, Tobasa memberikan bantuan berupa drum band 1 set, infocus proyektor 2 unit, serta bingkisan untuk 42 guru yang masih aktif dan yang sudah pensiun di sekolah yang telah menghantarkan mereka pada posisi saat ini. Penyerahan bantuan ini, merupakan permintaan para siswa-siswi yang masih belajar di sekolah ini yang disampaikan melalui Kepala Sekolah J Nadapdap, SPd.
Secara langsung, perwakilan alumni yang dikoordinatori Sevenlyn Simanjuntak,Skep.Ners, bendahara Ronny Simanjuntak, Ernawati Pardosi, Paruntungan Pane, SE (Anggota DPRD Kota Dumai), Nurhaya Hutagalung SE (Pematangsiantar), Heber Lubis SE (Anggota DPRD di Pekanbaru), Jamso Lubis (Bandung), Sepdes H.B Manalu (Medan), Patar Silaen,SP (Medan), Pdt Martinus Panjaitan,STh (Dolok Sanggul), P. Pardosi (Parsoburan), menyerahkan bantuan tersebut di lingkungan sekolah, Sabtu (9/7/2016). Disampaikan Paruntungan mewakili alumni, masih banyak alumni dari sekolah tersebut yang akan menyusul memberikan perhatian.
"Kami berharap kepada para mantan guru, akan sehat selalu dan diberikan Tuhan panjang umur. Untuk guru yang masih aktif, agar diberikan kebijaksanaan untuk mencetak generasi-generasi yang handal. Baik di tingkat nasional bahkan internasional," ujar Paruntungan.
Juga disampaikan Paruntungan, walau kecil bantuan yang disampaikan tidak lain untuk memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan. Ia menyayangkan ketidakhadiran Pemkab Tobasa dan anggota DPRD Dapil Parsoburan meski sudah diundang jauh-jauh hari. "Kita sudah sampaikan undangan jauh-jauh hari, tapi mereka nampaknya tidak peduli dengan gerakan yang memberikan dukungan terhadap dunia pendidikan," ujarnya.
Mantan Kepala Sekolah St A Pardosi yang juga alumni sekolah tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada alumni yang tergerak hatinya. Ia menceritakan sekilas sejarah perjalanan sekolah tersebut yang sudah melahirkan banyak generasi. Ke depan, ia masih tetap berharap akan bisa melahirkan generasi-generasi yang cinta akan nusa dan bangsa serta membawa perubahan pembangunan bagi daerah itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 1 Parsoburan, J Nadapdap SPd mengatakan awalnya kerinduan untuk memiliki drum band yang baru berhubung sejak beberapa tahun sudah drum band yang ada dipakai belum pernah diganti. Ia pun berinisiatif menghubungi beberapa alumni yang sudah bekerja. Ternyata respon para alumni cukup baik, sehingga bisa terwujud apa yang menjadi harapannya dan para siswa di sekolah tersebut.
"Kami memang sudah sangat butuh drum band yang baru, untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa di sini. Tapi saat permintaan kami sudah direspon, ternyata dana yang terkumpul bahkan melebihi kebutuhan untuk drum band. Maka kami menyarankan dibelanjakan untuk pengadaan infocus proyektor," jelas Nadapdap.
Demikian pun, lanjut Nadapdap, suka cita para guru bahkan mantan guru semakin bertambah ketika para alumni ternyata menyediakan bingkisan untuk para guru yang aktif dan yang sudah pensiun. "Semoga alumnus dari sekolah kita ini semakin sukses ke depan. Ini menjadi contoh yang baik bagi siswa yang masih aktif untuk terus berlomba mengejar pengetahuan dan melakukan yang baik," ujarnya. Acara penyerahan bantuan ini diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin Pdt Martinus Panjaitan. SUMBER
Secara langsung, perwakilan alumni yang dikoordinatori Sevenlyn Simanjuntak,Skep.Ners, bendahara Ronny Simanjuntak, Ernawati Pardosi, Paruntungan Pane, SE (Anggota DPRD Kota Dumai), Nurhaya Hutagalung SE (Pematangsiantar), Heber Lubis SE (Anggota DPRD di Pekanbaru), Jamso Lubis (Bandung), Sepdes H.B Manalu (Medan), Patar Silaen,SP (Medan), Pdt Martinus Panjaitan,STh (Dolok Sanggul), P. Pardosi (Parsoburan), menyerahkan bantuan tersebut di lingkungan sekolah, Sabtu (9/7/2016). Disampaikan Paruntungan mewakili alumni, masih banyak alumni dari sekolah tersebut yang akan menyusul memberikan perhatian.
"Kami berharap kepada para mantan guru, akan sehat selalu dan diberikan Tuhan panjang umur. Untuk guru yang masih aktif, agar diberikan kebijaksanaan untuk mencetak generasi-generasi yang handal. Baik di tingkat nasional bahkan internasional," ujar Paruntungan.
Juga disampaikan Paruntungan, walau kecil bantuan yang disampaikan tidak lain untuk memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan. Ia menyayangkan ketidakhadiran Pemkab Tobasa dan anggota DPRD Dapil Parsoburan meski sudah diundang jauh-jauh hari. "Kita sudah sampaikan undangan jauh-jauh hari, tapi mereka nampaknya tidak peduli dengan gerakan yang memberikan dukungan terhadap dunia pendidikan," ujarnya.
Mantan Kepala Sekolah St A Pardosi yang juga alumni sekolah tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada alumni yang tergerak hatinya. Ia menceritakan sekilas sejarah perjalanan sekolah tersebut yang sudah melahirkan banyak generasi. Ke depan, ia masih tetap berharap akan bisa melahirkan generasi-generasi yang cinta akan nusa dan bangsa serta membawa perubahan pembangunan bagi daerah itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 1 Parsoburan, J Nadapdap SPd mengatakan awalnya kerinduan untuk memiliki drum band yang baru berhubung sejak beberapa tahun sudah drum band yang ada dipakai belum pernah diganti. Ia pun berinisiatif menghubungi beberapa alumni yang sudah bekerja. Ternyata respon para alumni cukup baik, sehingga bisa terwujud apa yang menjadi harapannya dan para siswa di sekolah tersebut.
"Kami memang sudah sangat butuh drum band yang baru, untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa di sini. Tapi saat permintaan kami sudah direspon, ternyata dana yang terkumpul bahkan melebihi kebutuhan untuk drum band. Maka kami menyarankan dibelanjakan untuk pengadaan infocus proyektor," jelas Nadapdap.
Demikian pun, lanjut Nadapdap, suka cita para guru bahkan mantan guru semakin bertambah ketika para alumni ternyata menyediakan bingkisan untuk para guru yang aktif dan yang sudah pensiun. "Semoga alumnus dari sekolah kita ini semakin sukses ke depan. Ini menjadi contoh yang baik bagi siswa yang masih aktif untuk terus berlomba mengejar pengetahuan dan melakukan yang baik," ujarnya. Acara penyerahan bantuan ini diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin Pdt Martinus Panjaitan. SUMBER
0 komentar:
Post a Comment