TABLOID GABE - Wakil Ketua DPRD Toba Samosir Asmadi Lubis mempertanyakan keberadaan Bupati Toba Samosir Kasmin Simanjuntak dua minggu terakhir ini. Pasalnya, Kabupaten Tobasa saat ini seolah-olah kehilangan pimpinan. Jika bupati tidak berada di tempat untuk waktu yang lama, seharusnya ia melimpahkan kewenangan kepada wakil bupati ataupun sekretaris daerah.
Hal itu dikatakan Lubis kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/2) usai bertemu warga Desa Bonan Dolok III Balige. Lebih lanjut dikatakannya, ia mempertanyakan keberadaan bupati, karena ada sejumlah agenda penting yang dilakukan DPRD Tobasa, tapi bupati tidak hadir. “Paripurna khusus pengambilan sumpah dan janji pimpinan DPRD adalah agenda penting, tetapi bupati tidak hadir. Begitu juga dengan agenda paripurna khusus tentang tata tertib dewan dan paripurna istimewa tentang pembentukan alat-alat kelengkapan dewan, merupakan agenda penting,” jelasnya.
Ia menambahkan beberapa minggu terakhir ini para kepala SKPD juga jadi jarang berada di tempat. Dikatakannya, jika memang Bupati tidak berada di tempat atau memang sakit, seharusnya ada pelimpahan kewenangan. Karena ketika hal itu juga kita pertanyakan kepada Sekretaris Daerah Tobasa, jawaban yang kita terima Bupati Tobasa sedang sakit.
Saat ditanya apa sudah ada pelimpahan wewenang tugas-tugas bupati dalam menjalankan roda pemerintahan, kata Asmadi, Sekda hanya menjawab secara otomatis roda pemerintahan dijalankan wakil bupati jika bupati sedang berhalangan keadaan sakit.
“DPRD Tobasa dalam menjalankan fungsinya sangat wajar mempertanyakan keberadaan bupati yang dianggap masyarakat menjadi sebuah misteri, apalagi pelayanan kepada masyarakat terganggu akibat para kepala SKPD jarang berkantor,” katanya. SIB
Hal itu dikatakan Lubis kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/2) usai bertemu warga Desa Bonan Dolok III Balige. Lebih lanjut dikatakannya, ia mempertanyakan keberadaan bupati, karena ada sejumlah agenda penting yang dilakukan DPRD Tobasa, tapi bupati tidak hadir. “Paripurna khusus pengambilan sumpah dan janji pimpinan DPRD adalah agenda penting, tetapi bupati tidak hadir. Begitu juga dengan agenda paripurna khusus tentang tata tertib dewan dan paripurna istimewa tentang pembentukan alat-alat kelengkapan dewan, merupakan agenda penting,” jelasnya.
Ia menambahkan beberapa minggu terakhir ini para kepala SKPD juga jadi jarang berada di tempat. Dikatakannya, jika memang Bupati tidak berada di tempat atau memang sakit, seharusnya ada pelimpahan kewenangan. Karena ketika hal itu juga kita pertanyakan kepada Sekretaris Daerah Tobasa, jawaban yang kita terima Bupati Tobasa sedang sakit.
Saat ditanya apa sudah ada pelimpahan wewenang tugas-tugas bupati dalam menjalankan roda pemerintahan, kata Asmadi, Sekda hanya menjawab secara otomatis roda pemerintahan dijalankan wakil bupati jika bupati sedang berhalangan keadaan sakit.
“DPRD Tobasa dalam menjalankan fungsinya sangat wajar mempertanyakan keberadaan bupati yang dianggap masyarakat menjadi sebuah misteri, apalagi pelayanan kepada masyarakat terganggu akibat para kepala SKPD jarang berkantor,” katanya. SIB
0 komentar:
Post a Comment